Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Iran dan Aljazair Gunakan Polisario untuk Ganggu Stabilitas Maroko

SABTU, 19 APRIL 2025 | 22:47 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Washington Post mengungkap adanya koordinasi antara Iran, Aljazair, dan kelompok separatis Front Polisario yang berbasis di Aljazair.

Dalam laporan terbaru yang dirilis pekan ini, media ternama Amerika Serikat itu menyebut Iran menggunakan Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon dan dikenal sebagai proksi Teheran untuk melatih milisi Polisario guna memperluas pengaruhnya di Afrika Utara.

"Selama bertahun-tahun, Iran telah membina berbagai kelompok proksi untuk memajukan kepentingannya," tulis Washington Post mengutip seorang pejabat regional dan seorang pejabat Eropa, dilansir Sabtu 19 April 2025.


Kedua pejabat itu juga mengungkapkan bahwa para pejuang militan Polisario telah menjalani pelatihan militer di Suriah, dan kini ditahan oleh pasukan keamanan baru Suriah.

Laporan tersebut juga mengkonfirmasi bahwa pelatihan tersebut difasilitasi oleh Hizbullah dengan restu dari Kedutaan Besar Iran di Aljazair.

Washington Post menyebut keterlibatan ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang Iran untuk merongrong kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.

Maroko sendiri telah lama memperingatkan dunia internasional terkait keterlibatan Iran dalam memperkeruh situasi kawasan.

Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita pada tahun 2018 menyatakan bahwa Hizbullah Lebanon, yang didukung oleh Teheran, terlibat dalam hubungan militer dengan Polisario melalui kedutaan besar Iran di Aljazair.

Tak hanya itu, Maroko juga mengklaim memiliki bukti berupa laporan intelijen dan citra satelit yang menunjukkan koordinasi aktif antara Hizbullah, militan Polisario, dan aparat keamanan Aljazair.

Laporan juga mengungkap bahwa pada Desember 2011, sejumlah pemimpin Polisario melakukan perjalanan ke Beirut untuk berkonsultasi langsung dengan Hizbullah dalam merancang pelatihan militer khusus di Suriah.

Selain pelatihan militer, Iran juga disebut telah berupaya memasok senjata dan drone kepada milisi separatis. Ini diperkuat dengan laporan yang menyebutkan bahwa Polisario sempat melakukan simulasi serangan menggunakan pesawat nirawak terhadap posisi Maroko.

Meski Iran menyatakan keinginan untuk menormalisasi hubungan dengan Maroko, termasuk pernyataan mendiang Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Juni 2023, para analis menilai langkah rekonsiliasi sulit tercapai selama Teheran tetap mendukung aksi separatis dan menentang inisiatif otonomi Maroko atas Sahara Barat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya