Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Meksiko Laporkan Kasus Langka Infeksi Belatung Pertama pada Manusia

SABTU, 19 APRIL 2025 | 15:15 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Meksiko mengonfirmasi kasus pertama infeksi myiasis atau belatungan pada manusia hidup, kondisi medis langka yang ditimbulkan oleh larva lalat pemakan jaringan tubuh.

Kementerian Kesehatan Meksiko pada Jumat 18 April 2025 melaporkan bahwa infeksi tersebut ditemukan pada seorang perempuan berusia 77 tahun yang tinggal di Acacoyagua, negara bagian Chiapas, wilayah selatan Meksiko. 

Meski demikian, otoritas kesehatan setempat menyatakan bahwa kondisi pasien stabil dan kini menjalani perawatan dengan antibiotik.


Seperti dikutip Reuters pada Sabtu 18 April 2025, myiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh larva lalat jenis screwworm, yang masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka atau jaringan yang terpapar. 

Larva ini kemudian mengonsumsi cairan tubuh dan jaringan hidup inangnya. Meskipun kasus seperti ini lebih sering menyerang hewan ternak, infeksi pada manusia juga dapat terjadi, terutama di wilayah tropis dan subtropis.

Jenis lalat penyebab infeksi ini di benua Amerika dikenal dengan nama Cochliomyia hominivorax. Sementara itu, di Afrika dan Asia, termasuk Indonesia, jenis Chrysomya bezziana menjadi penyebab utama infeksi belatungan. 

Indonesia sendiri memiliki catatan kasus myiasis pada hewan ternak sejak tahun 1926. Hal ini pernah diulas dalam jurnal ilmiah oleh peneliti Balai Penelitian Veteriner, S. Partoutomo.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menjelaskan bahwa orang dengan luka terbuka atau belum diobati berisiko lebih tinggi terkena infeksi saat berada di lingkungan tropis. 

Namun, CDC menegaskan bahwa penyakit ini tidak menular antar manusia. Penyebarannya hanya bisa terjadi melalui gigitan atau kontak dengan lalat, nyamuk, atau kutu yang terinfeksi.

Populer

Gufroni Jadikan Muhammadiyah Sarang Mafia Berideologi Ekstrem

Senin, 12 Mei 2025 | 16:27

Jokowi Jadi Ketum PSI, Pertama Dalam Sejarah Bapak Gantikan Anak

Rabu, 14 Mei 2025 | 18:31

Negara Harus Tunjukkan Taring Amankan Jaksa Lewat TNI

Senin, 12 Mei 2025 | 17:42

Kejagung dan KPK Didesak Usut Dugaan Pemerasan Kajari Tolitoli

Rabu, 07 Mei 2025 | 12:30

IDI Minta Menkes Dicopot Gegara Bikin Kolegium Tandingan

Selasa, 13 Mei 2025 | 19:59

Kejagung Tegaskan Pengamanan dari TNI Tidak Terkait Kasus Satelit Kemhan

Senin, 12 Mei 2025 | 22:18

Arsjad Rasjid Cs Kalah di MA, Pemegang Saham PT Krama Yudha Bebas dari Tuduhan

Minggu, 11 Mei 2025 | 12:26

UPDATE

Reformasi Tak Boleh Direduksi Jadi Seremoni Tahunan

Sabtu, 17 Mei 2025 | 14:04

Fokus Kerja Intelijen Berpotensi Buyar jika BAIS dan BIN Digabung

Sabtu, 17 Mei 2025 | 13:47

Teror Kejahatan Bikin Pengusaha Kripto di Prancis Paranoid

Sabtu, 17 Mei 2025 | 13:37

Komisi I DPR: Penempatan TNI di Kejaksaan Harus Hati-hati

Sabtu, 17 Mei 2025 | 13:15

Putri Lalla Hasnaa Pimpin Rapat Perdana Yayasan Teater Kerajaan Rabat, Dihadiri Istri Macron

Sabtu, 17 Mei 2025 | 12:42

Bawaslu Minta Putusan MK Soal PHP Kada Wajib Dihormati

Sabtu, 17 Mei 2025 | 12:32

Luncurkan Operasi Gideon's Chariots, Israel Kembali Gempur Gaza

Sabtu, 17 Mei 2025 | 12:05

IFN Dialogues 2025 Siap Digelar, Bedah Masa Depan Keuangan Syariah Indonesia

Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:52

Ada Dugaan Fenomena Mutasi sebagai Cara Kemenkes Bungkam Protes Alih Kekuasaan Kolegium

Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:41

Hendry-Zulmansyah Islah, Kongres Persatuan PWI Bakal Segera Digelar

Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:09

Selengkapnya