Berita

Peratin Bandardalam ditandu masyarakat selama 4 jam untuk berobat ke Puskesmas/Istimewa

Nusantara

Untuk Berobat ke Puskesmas, Peratin Bandardalam Harus Ditandu Selama 4 Jam

SABTU, 19 APRIL 2025 | 00:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Masyarakat Pekon Bandardalam Kecamatan Bangkunat Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) terpaksa mengevakuasi Peratin (Kepala Dea) Bandardalam, Rudi Meilano, dengan cara ditandu sekadarnya untuk berobat ke Puskesmas terdekat. Warga harus menempuh perjalanan kaki hingga sekitar 12 km lebih selama sekitar 4 jam, Jumat 18 April 2025.

Peratin Wayharu, Dian Setiawan,ketika dikonfirmasi via sambungan ponselnya mengatakan, masyarakat Bandar Dalam secara bergantian menggotong Peratin Bandardalam yang sakit menggunakan tandu yang terbuat dari susunan papan dan bambu.

"Informasinya beliau (Peratin Rudi Meilano) sakit perut tetapi sudah parah sehingga harus keluar dari wilayah Wayharu untuk dievakuasi menuju UPTD Puskesmas Bangkunat," ungkap Dian, dikutip RMOLLampung, Jumat 18 April 2025.


Dian menerangkan, evakuasi tersebut menempuh perjalanan yang cukup lama, setidaknya tiga hingga empat jam perjalanan kaki, dengan rute melewati jalan darat, bibir pantai, hingga menyeberangi beberapa sungai besar.

"Jika ditotal jarak tempuh dari Bandardalam menuju Sumberrejo mencapai 12,2 km dengan perkiraan perjalanannya membutuhkan waktu hingga empat jam. Maka dari itu evakuasi tersebut memang mengharuskan melibatkan banyak masyarakat yang dilakukan secara bergantian," jelas Dian.

Dian berharap upaya membuka keterisoliran Wayharu dapat segera terwujud. Sehingga kejadian-kejadian serupa tidak lagi terulang dan masyarakat dapat lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbilang mendesak.

"Kami sangat berharap upaya Pemkab Pesibar bersama Pemprov Lampung untuk mewujudkan harapan terbesar masyarakat Wayharu bisa segera dikabulkan pemerintah pusat," pintanya. 

"Ini tidak hanya tentang bagaimana ekonomi masyarakat bisa meningkat pesat, lebih penting dari itu adalah agar bagaimana masyarakat bisa cepat mendapatkan penanganan medis ketika dalam kondisi mendesak, sehingga nyawa seseorang bisa terselamatkan," pungkas Dian.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya