Berita

Presiden Prabowo Subianto di hadapan para menterinya/Ist

Politik

Sarat Broker Politik, Prabowo Harus Segera Reshuffle Kabinet

JUMAT, 18 APRIL 2025 | 14:56 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang hampir berjalan enam bulan menjadi momentum yang tepat untuk menilai dan mengevaluasi Kabinet Merah Putih.

Pengamat politik Rocky Gerung menyebut bahwa ukuran konvensional 100 hari sebagai patokan awal kinerja sudah terlewati. 

Namun hingga kini, Rocky menilai masih banyak kebingungan di masyarakat dan kalangan investor, dalam membaca arah politik dan ekonomi dari kabinet Prabowo.


“Tentu bukan Prabowo yang tidak punya arah, tetapi kelihatannya kabinetnya tidak bisa memahami arah presiden. Saya kira itu paradoksnya," kata Rocky lewat kanal YouTube miliknya, Jumat 18 April 2025.

Rocky melihat, Prabowo memiliki orientasi jelas menuju pembangunan yang lebih berpihak pada rakyat. Hal itu tercermin dari kebijakan populis yang digagas.

Namun, tantangan terbesar justru datang dari dalam kabinetnya sendiri. Rocky menyoroti keberadaan partai-partai politik yang justru menjadi penghalang realisasi ide besar Prabowo.

“Ketika partai-partai mulai bersifat pragmatis, ide besar tentang keadilan sosial itu hilang,” ungkapnya.

Ia menggambarkan kabinet saat ini lebih sebagai konsolidasi kepentingan politik yang sempit. 

Rocky melihat banyak posisi strategis diisi oleh para “broker politik” atau pencari rente yang hanya berorientasi pada keuntungan kelompok, bukan kepentingan rakyat.

“Isi kabinet itu sebetulnya kumpulan para broker. Ini problem awal dari kabinet Presiden Prabowo yang harus dijelaskan dengan jujur,” kata Rocky.

Untuk itu, Rocky menilai dibutuhkan langkah tegas dan radikal dari Prabowo. Salah satunya adalah dengan mempertimbangkan reshuffle kabinet guna menyelaraskan kembali arah pemerintahan dengan visi dan misi presiden.

“Jadi kira-kira kesulitan pertama Pak Prabowo adalah melangkah tanpa terhalang oleh broker-broker politik yang justru ada di dalam kabinetnya hari ini," pungkas Rocky.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya