Berita

Wahyu Setiawan dan Arief Budiman dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis, 17 April 2025/RMOL

Hukum

Wahyu Setiawan Dengar Sumber Suap Hasto dari Obrolan Kader PDIP

KAMIS, 17 APRIL 2025 | 20:11 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Obrolan terkait sumber uang suap pergantian antarwaktu (PAW) Harun Masiku diakui mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

Wahyu mengaku pernah mendengar secara langsung obrolan dua kader PDIP terkait sumber uang suap dari Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. Dua orang dimaksud adalah Donny Tri Istiqomah dan Saeful Bahri.

Obrolan tersebut terjadi ketika Wahyu, Donny dan Saeful ditangkap KPK pada Januari 2020 lalu.


Pengakuan Wahyu ini disampaikan saat dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan dengan terdakwa Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis, 17 April 2025.

"Pada waktu saya diamankan di KPK, kebetulan saya merokok, mereka (Donny dan Saeful) ngobrol. Intinya, dia menyampaikan bahwa yang tahap pertama itu dari Pak Hasto. Itu saya dalam posisi diam dan saya tidak tahu, tapi saya mendengar obrolan itu," ungkap Wahyu.

Pengakuan ini juga tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang sebelumnya dibantah Wahyu.

Wahyu juga mengaku telah menerima uang suap Rp150 juta terkait permohonan PAW calon anggota legislatif terpilih Dapil Sumsel I periode 2019–2024, Riezky Aprilia kepada Harun Masiku. 

Uang itu ia terima dari anggota Bawaslu periode 2008–2012 Agustiani Tio Fridelina.

"Saya terima di Pejaten Village pada 15 Desember 2019," jelas Wahyu.

Selain Wahyu, tim JPU KPK juga menghadirkan mantan Ketua KPU, Arief Budiman sebagai saksi. Sementara satu saksi lainnya, yakni Agustiani Tio Fridelina tidak hadir.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya