Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir/Ist

Bisnis

Sri Mulyani Temui Dubes AS, Mulai Nego Soal Tarif Perdagangan

KAMIS, 17 APRIL 2025 | 15:59 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Di tengah memanasnya tensi perdagangan global, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mulai mengambil langkah diplomatik guna melindungi kepentingan ekonomi nasional. 

Ia menggelar pertemuan bilateral dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, guna membahas negosiasi pengenaan tarif oleh Negeri Paman Sam terhadap produk Indonesia.

Pertemuan yang berlangsung di Jakarta itu menjadi sinyal awal keseriusan pemerintah Indonesia dalam merespons kebijakan perdagangan AS yang dinilai mulai memberi tekanan terhadap negara mitra, termasuk Indonesia.


"Pertemuan ini menjadi kesempatan baik untuk memperkuat hubungan Indonesia dan Amerika di tengah dinamika geopolitik dan perekonomian global," ujar Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya pada Kamis 17 April 2025.

Menurut bendahara negara itu, isu tarif menjadi salah satu fokus utama dalam pembicaraan. Sri Mulyani juga menyampaikan kepada Dubes Kamala bahwa Indonesia mendorong penyelesaian persoalan ini secara adil, dengan tetap mempertimbangkan kepentingan ekonomi kedua negara.

“Kami berdiskusi secara terbuka mengenai langkah-langkah yang bisa ditempuh bersama agar isu ini dapat diselesaikan dengan tetap mengedepankan asas keadilan bagi kepentingan ekonomi kedua negara dan dunia,” tegasnya.

Langkah negosiasi ini dinilai penting mengingat situasi perdagangan global tengah memasuki babak baru yang lebih konfrontatif, khususnya setelah Amerika Serikat meningkatkan tarif terhadap China hingga 245 persen.

Selain membahas isu tarif, Sri Mulyani juga memaparkan desain APBN 2025 yang menurutnya disusun untuk mendukung program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto. 

Ia menekankan bahwa kebijakan fiskal tahun depan akan difokuskan pada program makan bergizi gratis, perlindungan sosial, serta pembangunan tiga juta rumah rakyat.

“Semua dirancang dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dan sustainable (keberlanjutan). It was a very productive discussion. Terima kasih Dubes Kamala,” ujarnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya