Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Para Pejabat Masih Berunding Soal Tarif, Dolar AS Lagi-lagi Tertekan

KAMIS, 17 APRIL 2025 | 09:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kurs Dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York ditutup tersungkur, saat trader terus menunggu untuk melihat apakah Gedung Putih bisa mencapai perjanjian perdagangan baru dengan para mitra dagangnya. 

Dikutip dari Reuters, indeks Dolar AS (Indeks DXY) merosot 0,83 persen ke 99,38 pada penutupan perdagangan Rabu, 6 April 2025, atau Kamis pagi WIB. 

Sementara, Euro  menguat 0,84 persen menjadi 1,1376 Dolar AS. 


Terhadap Yen, Dolar melemah 0,71 persen menjadi 142,22, setelah sebelumnya menyentuh 142,03. 

Dolar juga merosot 1 persen versus Franc Swiss menjadi 0,815. 

Franc terapresiasi paling tinggi di antara mata uang G10 sejak pengumuman tarif 2 April, dan efek disinflasi yang dihasilkan dapat mendorong Swiss National Bank untuk mengembalikan suku bunga ke wilayah negatif.

Dolar Kanada menguat 0,5 persen versus Dolar AS menjadi 1,39, setelah Bank of Canada mempertahankan suku bunga di 2,75 persen, jeda pertamanya setelah tujuh kali pemangkasan berturut-turut. 

Dolar Australia naik 0,35 persen menjadi 0,6365 Dolar AS. 

Pekan lalu, Dolar AS jatuh dipicu kekhawatiran atas dampak ekonomi dari tarif baru  dan investor mengalihkan alokasi ke luar negeri karena ketidakpastian pada penerapan pungutan perdagangan yang tidak menentu.

AS sedang berdiskusi dengan sejumlah negara termasuk Jepang, sementara ketegangan antara China dan AS makin memanas.

Trump dijadwalkan menghadiri pertemuan pejabat perdagangan Jepang dan AS. Sementara,  Menteri Keuangan Korea Selatan, Choi Sang-mok, akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent minggu depan untuk membahas masalah perdagangan.

Perjanjian perdagangan dengan China dan Uni Eropa diperkirakan memakan waktu lebih lama untuk dicapai.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya