Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Afghanistan Diguncang Gempa 5,9 Magnitudo, Getaran Terasa Hingga India, Tibet, dan Filipina

RABU, 16 APRIL 2025 | 11:52 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Benua Asia kembali diguncang oleh serangkaian gempa bumi dalam beberapa hari terakhir, dengan kejadian terbaru melibatkan gempa berkekuatan 5,9 magnitudo yang mengguncang wilayah Hindu Kush di Afghanistan pada Rabu dini hari, 16 April 2025.

Menurut Pusat Seismologi Nasional (NCS), getaran gempa terasa hingga ke India utara, termasuk wilayah Delhi-NCR,

Gempa terjadi pada pukul 04.43 waktu setempat dengan kedalaman 75 kilometer.


"EQ M: 5,9, Pada: 16/04/2025 04:43:58 IST, Lintang: 35,83 LU, Bujur: 70,60 BT, Kedalaman: 75 Km, Lokasi: Hindu Kush, Afghanistan," tulis NCS dalam unggan di X, seperti dimuat Gulf Times.

Meskipun belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau kerusakan besar, pihak berwenang dan lembaga kemanusiaan terus memantau situasi.

Kawasan Hindu Kush dikenal sebagai salah satu zona seismik paling aktif di dunia. Afghanistan, yang berada di antara lempeng tektonik India dan Eurasia, menghadapi risiko tinggi terhadap bencana seismik.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOCHA) memperingatkan bahwa dampak bencana alam di Afghanistan sering kali diperparah oleh kondisi sosial dan ekonomi yang rapuh.

"Gempa bumi yang sering terjadi secara tidak proporsional berdampak pada masyarakat yang telah dilemahkan oleh konflik selama puluhan tahun dan keterbelakangan kronis," ungkap UNOCHA dalam laporannya.

Palang Merah juga menegaskan bahwa gempa besar merupakan kejadian tahunan di wilayah Hindu Kush.

"Afghanistan memiliki sejarah panjang gempa bumi besar. Wilayah seperti Herat dan Hindu Kush berada di jalur patahan yang aktif secara geologis," jelas lembaga tersebut.

Hanya beberapa menit setelah gempa di Afghanistan, gempa berkekuatan 2,4 magnitudo mengguncang distrik Kishtwar di Jammu & Kashmir, India, pada pukul 05.14 waktu setempat. Gempa dengan kedalaman 5 km ini dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan.

Sementara itu, wilayah Tibet juga mengalami rangkaian gempa dalam tiga hari terakhir. Gempa terbaru berkekuatan 4,2 magnitudo terjadi pada Rabu pukul 03.50 pagi IST, dengan kedalaman 26 km. Dua gempa sebelumnya tercatat pada 15 dan 14 April, dengan kekuatan 3,5 dan 4,1 magnitudo.

Pada hari yang sama, gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang wilayah selatan Filipina.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa gempa berpusat di lepas pantai pulau Mindanao, dengan kedalaman 30 kilometer.

Pejabat setempat di kota Maitum menyatakan tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa.

"Gempa itu kuat tetapi tidak berlangsung lama. Kami telah memeriksa tetapi hasilnya negatif," ujar Gilbert Rolifor, seorang pejabat pemadam kebakaran setempat.

Filipina memang berada di sepanjang "Cincin Api" Pasifik ?" zona dengan aktivitas vulkanik dan seismik tinggi yang juga melintasi Jepang, Indonesia, dan wilayah pesisir Amerika.

Rangkaian gempa ini kembali menyoroti perlunya sistem tanggap darurat dan infrastruktur tahan gempa, terutama di wilayah-wilayah berisiko tinggi.

Tragedi yang terjadi di Afghanistan pada Oktober 2023, ketika gempa berkekuatan 6,3  magnitudo menewaskan lebih dari 1.000 orang menjadi pengingat bahwa perencanaan ketahanan jangka panjang sangat penting untuk mengurangi dampak bencana serupa di masa depan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya