Seorang miliarder berlian asal India Mehul Choksi yang buron sejak 2018, telah ditangkap di Belgia atas permintaan pemerintah India.
Choksi, yang dituduh terlibat dalam penipuan bank senilai 1,8 miliar dolar AS atau Rp30 triliun terhadap Punjab National Bank (PNB), kini menghadapi proses ekstradisi ke tanah air.
Pengacara Choksi, Vijay Aggarwal, mengonfirmasi penangkapan tersebut pada Senin, 14 April 2025, menyatakan bahwa penahanan kliennya terjadi hari Sabtu lalu, 12 April 2025.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengajukan banding terhadap penahanan dan menentang proses ekstradisi.
"Ini adalah alasan yang jelas [yang akan kami gunakan untuk mengajukan kasus ini], bahwa ia tidak berisiko melarikan diri dan kedua, bahwa ia sangat sakit. Ia sedang menjalani perawatan kanker," ujar Aggarwal, seperti dimuat
BBC. Ia juga menambahkan bahwa permintaan ekstradisi tersebut bermotif politik dan mengklaim bahwa persidangan di India kemungkinan besar tidak akan berlangsung adil.
"Kami akan menentang ekstradisi tersebut dengan alasan bahwa tidak ada cukup bukti yang memberatkannya," tegasnya.
Menurut laporan
Times of India, penangkapan Choksi didasarkan pada dua surat perintah penangkapan tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh pengadilan India pada 2018 dan 2021.
Meski demikian, belum diketahui secara pasti mengapa langkah penangkapan dilakukan baru-baru ini.
Choksi, pemilik jaringan ritel perhiasan Gitanjali Gems yang dulu memiliki sekitar 4.000 toko di India, dan keponakannya, Nirav Modi, dituduh bersekongkol dengan pegawai bank PNB di Mumbai untuk memperoleh uang muka fiktif guna membayar pemasok perhiasan luar negeri.
Dana tersebut diduga dialihkan dan dicuci melalui berbagai saluran internasional.
Baik Choksi maupun Modi telah membantah semua tuduhan terhadap mereka.
Setelah meninggalkan India, Choksi dilaporkan menetap di Amerika Serikat sebelum akhirnya memperoleh kewarganegaraan Antigua. Pada 2021, ia juga sempat ditangkap di Dominika namun kemudian dideportasi kembali ke Antigua.
Nirav Modi sendiri saat ini ditahan di London dan tengah menjalani proses ekstradisi ke India.
Menanggapi kabar penangkapan Choksi, Hariprasad SV, seorang pengusaha asal Bengaluru yang pertama kali melaporkan dugaan penipuan di PNB pada 2016, menyatakan kepuasannya.
"Ini berita bagus. Selain membawanya kembali, hal terpenting adalah mendapatkan kembali semua miliaran dolar yang dijarahnya dari India," ujarnya.
Hingga kini, pihak Direktorat Penegakan Hukum India (ED) dan Kementerian Luar Negeri belum memberikan komentar resmi.