Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Microsoft Pecat Dua Insinyur yang Protes Penggunaan AI oleh Militer Israel

SENIN, 14 APRIL 2025 | 12:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dua insinyur perangkat lunak Microsoft, Ibtihal Aboussad dan Vaniya Agrawal, kehilangan pekerjaan akibat protes terhadap penggunaan Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan oleh militer Israel.

Dikutip dari MEE, Senin 14 April 2025, Aboussad, seorang insinyur di divisi AI Microsoft, baru-baru ini dipecat karena pelanggaran serius, ketidakpatuhan, atau kelalaian tugas. Sementara Agrawal, awalnya telah berencana mengundurkan diri, namun Microsoft langsung memutuskan pengunduran dirinya berlaku segera.

Aksi protes dimulai pekan lalu, ketika Aboussad menyela presentasi CEO AI, Mustafa Suleyman, dalam acara ulang tahun ke-50 Microsoft. Ia berteriak bahwa Suleyman mengotori tangannya dengan darah dan menuduh Microsoft membantu militer Israel menggunakan senjata berbasis AI.


“50 ribu orang telah tewas, dan Microsoft mendukung genosida di wilayah kami,” katanya saat itu.

Setelah itu, Agrawal juga menyela panel terpisah yang dihadiri CEO Satya Nadella, mantan CEO Steve Ballmer, dan pendiri Microsoft Bill Gates, sambil berteriak, “Kalian semua memalukan. Putuskan kerja sama dengan Israel.”

Setelah protes tersebut, Aboussad mengirim email kepada staf dan pimpinan Microsoft, menuduh perusahaan menekan suara-suara yang tidak setuju. Ia juga menyertakan tautan ke petisi dari kelompok “No Azure for Apartheid,” yang terdiri dari karyawan Microsoft yang sebelumnya juga memprotes hubungan perusahaan dengan Israel.

Microsoft membalas email itu dengan menyatakan bahwa Aboussad telah melakukan pelanggaran. Sekaligus mengatakan bahwa pemecatannya adalah langkah yang paling tepat.

Agrawal juga menyampaikan kritiknya lewat email, menuduh Microsoft terlibat dalam industri militer dan mendukung pengawasan, apartheid, dan genosida.

"Kami menyediakan banyak cara agar semua suara dapat didengar. Yang terpenting, kami meminta agar hal ini dilakukan dengan cara yang tidak mengganggu bisnis. Jika itu terjadi, kami meminta para peserta untuk pindah lokasi," kata jubir Microsoft.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya