Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Harga Emas Menyusut Usai AS Beri Pengecualian Tarif terhadap Barang Elektronik

SENIN, 14 APRIL 2025 | 09:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga emas melemah usai pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan penundaan tarif untuk barang-barang elektronik yang sebagian besar diimpor dari China.

Dikutip dari Bloomberg, harga emas batangan turun hingga 0,8 persen setelah naik lebih dari 6 persen pekan lalu. Kenaikan tersebut sempat membuat harga emas menembus 3.245 Dolar AS per ons untuk pertama kalinya.

Penurunan ini terjadi karena nilai tukar Dolar AS sedikit menguat, setelah sebelumnya melemah. Penguatan ini dipicu oleh keputusan Amerika Serikat yang menunda penerapan tarif impor terhadap produk seperti ponsel, komputer, dan barang elektronik lainnya.


Namun, kondisi ekonomi masih belum stabil. Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu menyatakan rencana tarif tambahan khusus untuk produk elektronik konsumen dan microchip, yang bisa memicu ketidakpastian baru.

Sepanjang tahun ini, harga emas sudah naik lebih dari 20 persen. Hal ini terjadi karena banyak investor mencari aset yang lebih aman, di tengah kekhawatiran resesi global akibat kebijakan perdagangan Trump yang berubah-ubah dan mengganggu pasar saham, obligasi, serta nilai Dolar AS.

Salah satu tanda kekhawatiran pasar adalah penjualan besar-besaran obligasi pemerintah AS, yang menunjukkan menurunnya minat terhadap aset-aset Amerika. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah utang negara AS masih bisa dianggap sebagai aset aman.

"Emas saat ini menjadi pilihan yang jelas di tengah perdebatan soal masa depan Dolar AS. Kita melihat harga emas bergerak sangat agresif," kata Chris Weston, Kepala Riset di Pepperstone Group Ltd.

"Beberapa pedagang merasa emas terlalu mahal untuk dibeli, tapi juga terlalu berisiko untuk dijual," tambahnya.

Sementara itu, perhatian pasar pekan ini tertuju pada kebijakan bank-bank sentral besar dunia. Bank Sentral Eropa dan Singapura diperkirakan akan melonggarkan kebijakan moneternya. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menjadi kabar baik bagi emas, karena emas tidak memberikan bunga.

Pada pukul 07.37 pagi waktu Singapura, harga emas spot turun 0,5 persen menjadi 3.220,43 Dolar AS per ons, setelah mencapai rekor tertinggi 3.245,48 Dolar AS pada Jumat.

Sementara, harga emas berjangka AS turun 0,02 persen menjadi 3.243,90 Dolar AS per ons.

Harga perak ikut turun, sedangkan platinum dan paladium justru naik. 
Perak spot turun 0,7 persen menjadi 32,04 Dolar AS per ons, sementara platinum naik 0,7 persen menjadi 949,25 Dolar AS dan paladium menguat 0,7 persen menjadi 922,25 Dolar AS.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya