Berita

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu, 13 April 2025/RMOL

Politik

SBY Ingin Indonesia Cegah Perang Besar di Asia Tenggara

SENIN, 14 APRIL 2025 | 00:19 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ingin Indonesia dibayangi mimpi buruk ketika peperangan terjadi akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Pasalnya, SBY sempat membaca novel yang ditulis seorang mantan admiral. Novel itu memiliki pemahaman tentang situasi peperangan di laut yang menggambarkan bahwa perang besar bisa terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Timur.

“Saya berpendapat, dunia sebenarnya masih punya resources, masih punya jalan untuk mencegah terjadinya perang besar itu, baik di Mandala Pasifik, Mandala Timur Tengah, maupun Mandala Eropa,” kata SBY dalam acara diskusi panel The Yudhoyono Institute di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu, 13 April 2025.


Ia menambahkan, bahwa perang besar bisa saja terjadi, dan tidak mampu dihindari, dihilangkan. Maka dari itu, pihaknya meminta agar Indonesia menjadi negara yang mampu mencegah terjadinya peperangan itu.

Can be avoided, can be prevented. Oleh karena itu, Indonesia harus bisa menjadi bagian, utamanya di Mandala Asia Pasifik, untuk mencegah peperangan besar seperti itu, yang pasti akan menimbulkan keporakporandaan kawasan kita, dunia kita,” jelasnya.

Menurut dia, Indonesia memiliki kemampuan besar untuk menjadi mandala Asia Pasifik dalam kaitan ekonomi, politik, dan keamanan internasional. 

SBY telah menjalani hidup selama 30 tahun di dunia militer. Ia mengetahui secara baik situasi global baik di wilayah timur dan barat dunia. 

Sehingga, Ketua Majelis Tinggi Demokrat ini tidak ingin terjadi perang besar yang dapat berimbas buruk kepada Indonesia.

And anything can happen, kalau situasi geopolitik, politik internasional masih seperti ini, dan bahkan makin eskalatif,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya