Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Taipan Dituding Tarik Investasi dan Picu Capital Outflow, Ini Kata Ekonom

SABTU, 12 APRIL 2025 | 21:37 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Gelombang penarikan investasi oleh sejumlah taipan nasional dituding menjadi penyebab derasnya capital outflow dari Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan laporan Bloomberg, aksi itu disebut telah memperburuk tekanan terhadap nilai tukar Rupiah, hingga pasar saham Indonesia di tengah gejolak ekonomi global.

Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah, Mukhaer Pakkanna mempertanyakan komitmen nasionalisme konglomerat dalam negeri yang selama ini menikmati berbagai keuntungan bisnis di Tanah Air, namun justru memilih hengkang saat kondisi dalam negeri menghadapi tantangan.


“Miris membaca laporan Bloomberg. Ternyata para taipan yang selama ini mengeruk kekayaan di Tanah Air, malah lari saat situasi sulit. Mereka seperti vampir yang menghisap darah rakyat,” kata Mukhaer kepada RMOL pada Sabtu 12 April 2025.

Ia menuding para konglomerat itu memproduksi ketakutan dengan dalih ketidakpastian politik dan kebijakan fiskal, lalu berbondong-bondong memindahkan dananya ke luar negeri.

Mereka disebut mengkonversi Rupiah ke mata uang asing dan menanamkan dana di negara-negara yang dianggap sebagai safe haven maupun tax haven seperti Dubai dan Abu Dhabi, menggunakan skema perusahaan cangkang untuk menyembunyikan aktivitas investasinya.

“Tidak heran jika ratusan triliun Rupiah sudah terbang alias capital outflow ke luar negeri, sehingga memantik Rupiah terus nyungsep. Mereka pun bertepuk tangan jika Rupiah mendekati angka Rp20 ribu per Dolar karena mengeruk margin yang super jumbo,” ujarnya.

Mukhaer menyebut mayoritas taipan yang menarik dananya bergerak di sektor ekstraktif seperti batubara, migas, nikel, sawit, dan industri keuangan.

Ia menilai para pengusaha ini telah lama menikmati berbagai kemudahan dan insentif negara, serta mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia dengan imbal balik yang minim terhadap masyarakat dan lingkungan.

“Giliran negeri ini kesulitan, mereka kabur. Jangan-jangan yang kabur itu adalah bagian dari rezim kekuasaan yang sekarang berkuasa. Atau mungkin mereka tidak lagi mendapat ‘kue’ dari rezim yang baru,” tambah Mukhaer.

Berdasarkan data transaksi yang dihimpun Bank Indonesia (BI), aliran modal asing yang keluar (capital outflow) dari Indonesia tercatat tembus Rp24,04 triliun pada pekan kedua April 2025, atau setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru ke sejumlah negara termasuk Indonesia.

Adapun akumulasi tersebut terdiri dari jual neto di pasar SRBI Rp10,47 triliun, SBN Rp7,84 triliun dan Rp5,73 triliun di pasar saham.

BI mencatat sejak awal tahun 2025 sampai dengan 10 April 2025, nonresiden tercatat jual Rp32,48 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp7,11 triliun di pasar SRBI, beli neto Rp13,05 triliun di pasar SBN.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya