Berita

Presiden Prabowo Subianto/Istimewa

Politik

Keinginan Presiden Dialog dengan Kelompok Kritis Harus Segera Direalisasikan

JUMAT, 11 APRIL 2025 | 12:44 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk berdialog dengan kelompok-kelompok yang selama ini dikenal kritis terhadap pemerintah diapresiasi pengamat politik Adi Prayitno.

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia itu, niat tersebut merupakan langkah awal yang baik untuk membangun sinergi demi kemajuan bangsa.

“Pernyataan presiden ini harus segera disambut. Pertemuan antara Prabowo dengan kelompok aktivis atau pihak yang memiliki pandangan berbeda dari pemerintah harus dilakukan secara terbuka,” ujar Adi lewat kanal YouTube pribadinya, Jumat 11 April 2025.


Adi menegaskan, dialog tersebut bukan untuk mencari siapa yang paling benar atau siapa yang patut disalahkan atas kondisi Indonesia hari ini. Melainkan untuk mencari titik temu dan membangun kerja sama.

"Tentu tujuannya adalah untuk mencari sinergi bukan untuk mencari menang-menangan atau untuk mencari kambing hitam," tegasnya.

Prabowo sebelumnya menyatakan terbuka terhadap masukan, termasuk dari kelompok kritis yang memiliki data atau pandangan tentang kondisi "Indonesia Gelap".

Presiden bahkan menekankan pentingnya bekerja sama dengan pihak-pihak yang dianggap mengetahui informasi penting terkait tantangan-tantangan bangsa.

Adi menilai pernyataan itu sebagai angin segar bagi demokrasi Indonesia. Ia berharap komitmen tersebut segera direalisasikan agar pemerintah memiliki jangkauan pendengaran yang lebih luas.

“Supaya presiden memiliki daya jangkau pendengaran yang semakin terbuka bahwa ketika ada pihak-pihak yang mengatakan Indonesia tidak baik-baik saja itu memang harus diakomodir," tandasnya.

Dengan adanya dialog terbuka, kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo bisa semakin kuat, karena menunjukkan sikap inklusif terhadap berbagai kritik dan masukan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya