Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Wall Street Panik, Saham-saham Utama Berguguran

JUMAT, 11 APRIL 2025 | 08:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga saham di pasar Wall Street mengalami penurunan tajam karena meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari perang dagang global yang dipicu oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. 

Ketiga indeks utama saham di AS mengalami kerugian besar dan kehilangan hampir seluruh keuntungan yang diperoleh pada hari sebelumnya.

Dikutip dari Reuters, Jumat 11 April 2025, Indeks Dow Jones turun sebesar 1.014,79 poin atau sekitar 2,5 persen menjadi 39.593,66. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 188,85 poin atau 3,46 persen dan ditutup di level 5.268,05. 


Indeks Nasdaq juga melemah cukup dalam, turun 737,66 poin atau 4,31 persen menjadi 16.387,31.

Sebelumnya, pasar saham sempat menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah Trump mengumumkan penangguhan tarif selama 90 hari pada hari Rabu. Pengumuman tersebut membuat indeks S&P 500 melonjak 9,5 persen ?" lonjakan harian terbesar sejak krisis keuangan Oktober 2008. 

Nasdaq pun ikut menguat 12,2 persen, mencatatkan kenaikan harian terbesar kedua dalam sejarah. Namun setelah fluktuasi pasar pada hari Rabu dan aksi jual besar-besaran pada Kamis, S&P 500 masih berada 7,1 persen di bawah posisi sebelum pengumuman tarif balasan yang terjadi pekan lalu.

"Investor masih merasa tidak nyaman dengan hal ini, karena mereka tidak tahu apa tujuan akhirnya," kata Paul Nolte, penasihat senior bidang kekayaan di Murphy & Sylvest di Elmhurst, Illinois.

"Saya pikir yang kita lihat, masih, adalah kekhawatiran investor tentang tarif dan itu adalah hal yang paling utama dalam segala hal," ujarnya.

Di sisi lain, laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa harga barang konsumsi secara tak terduga menurun pada bulan Maret. Pertumbuhan harga inti hanya naik 2,8 persen secara tahunan, mendekati target inflasi Federal Reserve sebesar 2 persen.

Gubernur Bank Sentral AS, Michelle Bowman, mengatakan bahwa meskipun ekonomi Amerika masih cukup kuat, dampak kebijakan perdagangan Trump belum sepenuhnya terlihat. Sementara itu, Presiden Bank Sentral Chicago, Austan Goolsbee, menyatakan bahwa pemotongan suku bunga bisa saja dilakukan kembali setelah ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan ini mereda.

Di Eropa, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa pihaknya akan menunda pemberlakuan tarif balasan terhadap barang-barang dari Amerika Serikat, menyusul keputusan Trump yang menangguhkan tarif selama 90 hari.

Saham Nike anjok 8,29 persen. Saham Chevron dan Walt Disney juga menyusut masing-masing 7,57 persen dan 6,79 persen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya