Berita

Kolase foto Presiden AS Donald Trump dan ekonom senior Rizal Ramli/RMOL

Bisnis

Trump Pakai Jurus RR Selamatkan Ekonomi AS

KAMIS, 10 APRIL 2025 | 20:18 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif resiprokal bagi barang-barang yang masuk pasar dalam negerinya menuai kecaman dunia.

Namun kebijakan itu merupakan langkah strategis dalam menyelamatkan perekonomian negeri Paman Sam yang kini tengah terpuruk. Terutama dalam menghadapi perang dagang dengan China.

Di bawah kepemimpinan Trump, AS ngotot tetap ingin menancapkan hegemoninya di dunia khususnya di kawasan Asia Pasifik.


Apa yang dilakukan Trump tersebut mengingatkan kita dengan usulan yang pernah disampaikan ekonom senior mendiang Rizal Ramli.

Dalam sebuah video wawancaranya dengan media Beritasatu pada September 2018, RR akrab disapa menyampaikan tekadnya untuk menghapus sistem kartel.

“Saya pernah presentasikan di sidang kabinet bahwa kita harus hapuskan sistem kartel yang merugikan rakyat ini. Kita ganti dengan sistem tarif siapa aja boleh impor yang penting bayar tarif 25 persen. Kalau itu kita lakukan harga daging bakal turun 75 persen, harga kedelai bakal turun, harga gula bakal turun 75 persen dan harga lain-lain,” ujar RR dikutip RMOL, Kamis 10 April 2025.

Lanjut Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut, kebijakan itu akan menolong rakyat dan akhirnya bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

“Ini sama aja kita bantu rakyat kita, ibu-ibu yang setiap hari belanja misalkan Rp200 ribu, saya bicara langsung ke Pak Jokowi, bicarakan di kabinet, jadi kalau kita ganti sistem kartel kuota ini dengan tarif, harga-harga turun, ibu-ibu yang belanja sehari Rp200 ribu, nggak usah Rp200 ribu, cukup Rp150 ribu,” jelasnya.

Ekonom yang dijuluki ‘Si Rajawali Kepret’ itu menegaskan bahwa kebijakan ini sama dengan pemberian insentif ke rakyat, sehingga daya belinya meningkat.

“Nah kasarnya kan kita kasih ibu-ibu ini 50 ribu perak sehari, kali 30, 1,5 juta sekali. Ini kita pompa daya beli rakyat, ini cara paling cepat meningkatkan daya beli,” tandasnya.

Alhasil, cara itu digunakan Trump saat ini untuk menggenjot perekonomian rakyatnya. Dengan kebijakan itu, para kartel di AS sendiri pun berteriak dan menuntut pencabutan kebijakan itu.             

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya