PT Timah Tbk (TINS) mencatat kenaikan penjualan di sepanjang 2024.
Laporan keuangan di keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Kamis 10 April 2025, disebutkan bahwa TINS mencatatkan penjualan logam timah domestik sebesar 12 persen dan ekspor logam timah sebesar 88 persen.
Ada enam negara dengan tujuan ekspor terbesar, yaitu Korea Selatan 19 persen; Singapura 18 persen; Jepang 15 persen; Belanda 12 persen; India 10 persen; dan China 7 persen.
Dengan peningkatan penjualan, maka pendapatan TINS juga tumbuh positif, meningkat 29,37 persen menjadi Rp10,86 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp8,39 triliun.
Perseroan mencatat produksi bijih timah sebesar 19.437 ton Sn pada akhir tahun 2024, naik 31 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 14.855 ton Sn. Hal tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah unit tambang darat, produktivitas objek tambang laut, dan optimalisasi arah penggalian dengan melakukan bor pandu pada blok rencana kerja.
Produksi logam timah naik 23 persen menjadi 18.915 metrik ton dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 15.340 metrik ton. Penjualan logam timah naik 22 persen menjadi 17.507 ton dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 14.385 ton.
Harga jual rata-rata logam timah sebesar 31.181 Dolar AS per metrik ton, naik 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 26.583 Dolar AS per metrik ton.
Untuk beban pokok pendapatan, perseroan mencatat kenaikan 1,26 persen dari Rp7,93 triliun di tahun 2023 menjadi Rp8,03 triliun di 2024. Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp1,76 triliun dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp2,71 triliun atau 396 persen dari tahun 2023.
Nilai aset perseroan pada akhir tahun 2024 turun 0,42 persen menjadi Rp12,80 triliun dari Rp 12,85 triliun pada akhir tahun 2023.
Posisi liabilitas perseroan sebesar Rp5,35 triliun, turun 19,08 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,61 triliun, dikarenakan pelunasan pinjaman bank jangka pendek, obligasi dan pembelian kembali (buyback) medium term notes (MTN).
Harga logam timah global bergerak fluktuatif di tengah ketidakpastian ekonomi makro dan perkembangan pasokan yang terus mendominasi prospek pasar.
Harga rata-rata logam timah Cash Settlement Price London Metal Exchange (LME) 2024 sebesar 30.177,45 Dolar AS per ton atau naik 16,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 25.959,04 Dolar AS per ton serta proyeksi harga timah versi Bloomberg di kisaran 28.000 - 31.000 Dolar AS per metrik ton.
Kenaikan harga ini kemungkinan dipicu oleh stok timah dunia yang juga menyusut drastis. Data LME menunjukkan persediaan timah di gudang hanya tinggal 4.800 ton per akhir Desember 2024, turun 35,6 persen dari posisi awal tahun sebesar 7.450 ton.