Berita

Suasana konflik di Puncak Jaya, Papua Pegunungan/Ist

Politik

PSU Jadi Opsi Akhiri Konflik Pilkada Puncak Jaya

RABU, 09 APRIL 2025 | 16:57 WIB | LAPORAN: YUDHISTIRA WICAKSONO

Pemerintah pusat bersiap mengambil langkah tegas atas konflik berkepanjangan usai Pilkada Puncak Jaya 2024.  

Sejak 27 November 2024, bentrok antar dua kubu pendukung calon bupati telah menewaskan 12 orang dan melukai 653 lainnya. Sebanyak 201 bangunan hangus terbakar, mayoritas rumah warga.  

Dua pasangan calon yang terlibat ialah Yuni Wonda–Mus Kogoya dan Miren Kogoya–Mendi Wonerengga.  


Merespons situasi itu, Kemenko Polkam akan menggelar rapat koordinasi terbatas, Kamis besok, 10 April 2025, secara hybrid. Rapat bakal dipimpin Wakil Menko Polkam Lodewijk Freidrich Paulus dari Gedung Utama Kemenko Polkam, Jakarta.  

Stakeholder yang diundang antara lain KPU, Bawaslu, DKPP, Mendagri, Menko PMK, Kapolri, Kepala BIN, dan pihak istana. Dari daerah, turut dihadirkan Pj Bupati Puncak Jaya, Kapolda Papua Tengah, Pangdam XVII/Cenderawasih, hingga perwakilan TNI-Polri.  

"Situasi di Puncak Jaya jadi perhatian serius pemerintah pusat. Rapat ini digelar untuk mendapat gambaran utuh sekaligus merumuskan solusi," ujar Sekretaris Kemenko Polhukam, Mochammad Hasan di Jakarta, Rabu, 9 April 2025.  

Warga berharap konflik diakhiri lewat langkah adil dan demokratis.  

"PSU di 26 distrik bisa jadi jalan tengah. Biar semua pihak merasa adil," kata Irwan, warga Puncak Jaya.  

Konflik memuncak setelah MK mengabulkan gugatan Yuni Wonda–Mus Kogoya. MK menilai terjadi pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif, termasuk sabotase logistik di empat distrik.  

MK lalu memerintahkan rekapitulasi ulang di 22 distrik. Sebelumnya, pasangan Miren Kogoya–Mendi Wonerengga unggul 25 ribu suara lebih atas lawannya.  

KPU menyatakan masih menunggu putusan MK terkait permohonan baru dalam sengketa hasil Pilkada.  

"Kalau permohonan diregistrasi, kami siap mengikuti proses persidangan," kata Komisioner KPU, Idham Holik.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya