Berita

Aplikasi Shein/Foto: Bloomberg

Dunia

Terdampak Tarif Trump, China Larang Shein Ekspansi ke Luar Negeri

RABU, 09 APRIL 2025 | 13:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rencana raksasa perusahaan pakaian jadi Shein untuk memindahkan sebagian produksinya dari China mendapat penolakan dari pemerintahan Presiden Xi Jinping.

Sumber orang dalam mengatakan bahwa hal ini terjadi karena Beijing berusaha mencegah perusahaan-perusahaan pindah produksi keluar negeri di tengah meningkatnya tarif dari Presiden AS Donald Trump.

"Kementerian Perdagangan China telah berbicara dengan Shein dan beberapa perusahaan lain untuk mencegah mereka memindahkan rantai pasokan ke negara lain," kata salah satu sumber, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu 8 April 2025.


Permintaan tersebut sebenarnya terjadi sesaat sebelum pengumuman tarif barua AS, yang membuat banyak perusahaan mencari cara untuk menghindari biaya tambahan. Tidak jelas perusahaan mana saja selain Shein yang dihubungi pemerintah.

"Salah satu langkah Shein adalah menghentikan tur survei pabrik di Vietnam dan negara Asia Tenggara lainnya, yang sebelumnya diatur untuk para pemasok utamanya dari China," kata sumber lain.

Kekhawatiran kehilangan lapangan kerja akibat produksi dipindahkan ke luar negeri menjadi perhatian besar bagi pejabat China.

Langkah pemerintah China untuk menghentikan rencana Shein membangun rantai pasokan alternatif terjadi di tengah tekanan dari kebijakan dagang Trump, yang menguji kekuatan China sebagai pusat ekspor global.

Dengan akan berakhirnya pengecualian pajak untuk paket kecil dalam waktu kurang dari sebulan, harga produk dari Shein dan pesaingnya Temu akan naik tajam, kemungkinan membuat konsumen AS beralih ke Amazon.

Hal ini juga menunjukkan adanya perpecahan antara pemerintah China dan para eksportirnya, karena pemerintah ingin melindungi industri lokal, sementara perusahaan ingin menghindari kenaikan biaya produksi.

Saat masa jabatan pertama Trump, banyak perusahaan China menghindari tarif tinggi dengan memindahkan produksi ke luar negeri - lebih dari setengah pabrik di Kamboja sekarang dimiliki oleh perusahaan China, misalnya. 
Tapi kali ini, tindakan Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa pemerintah China tidak mendukung strategi seperti itu lagi.
Dengan sebagian besar barang dari China dikenakan pajak impor minimal 54 persen saat masuk ke AS, banyak pemasok ditekan oleh klien mereka untuk menanggung sebagian biaya atau memindahkan produksi ke negara lain agar tetap kompetitif.

Bloomberg melaporkan pada Februari bahwa Shein telah menawarkan insentif kepada beberapa pemasok pakaian utamanya untuk membuka jalur produksi di Vietnam, setelah Trump mengancam akan mencabut celah pajak “de minimis” yang selama ini memungkinkan Shein mengirim produknya langsung ke konsumen AS tanpa bea masuk. Celah ini akan berakhir untuk paket dari China pada 2 Mei, yang berarti pedagang harus membayar miliaran dolar tambahan dalam bentuk pajak.

Didirikan di kota Nanjing, China timur, dan kini berkantor pusat di Singapura, Shein selama ini sangat bergantung pada jaringan pabrik garmen di China selatan untuk memproduksi pakaian murah seharga 2–10 Dolar AS bagi konsumen di Amerika Utara dan Eropa.

Masalah tarif ini juga bisa menjadi tantangan baru bagi rencana Shein untuk mencatatkan sahamnya di London. Perusahaan sudah mendapat tekanan dari investor untuk menurunkan valuasinya, karena sorotan terhadap praktik rantai pasokan dan kondisi kerja.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya