Berita

Presiden Prabowo Subianto/Net

Bisnis

Krisis Pasar Modal Dianggap Enteng, IHSG Terjun Bebas Sejak Awal Pemerintahan Prabowo

RABU, 09 APRIL 2025 | 13:31 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sejak Prabowo Subianto resmi menjabat sebagai Presiden, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan dari posisi mendekati 8.000, merosot tajam nyaris ke level 5.000. 

Penurunan terbaru bahkan sempat memicu trading halt pada pembukaan perdagangan Selasa 8 April 2025 karena IHSG merosot 9,19 persen ke level 5.912.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai pemerintah, khususnya Presiden Prabowo, belum menunjukkan keseriusan dalam merespons krisis pasar tersebut. 


“Respon pemerintah sepertinya menganggap enteng. Bahkan saat diwawancara para Pemimpin Redaksi di Hambalang, Presiden tampak menganggap volatilitas ini hanya sebagai siklus biasa,” kata Bhima kepada RMOL pada Rabu 9 April 2025.

Menurutnya, sikap ini kontras dengan pimpinan negara lain seperti Perdana Menteri Singapura yang sudah menunjukkan sense of crisis dan mengingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.

“Harusnya pemerintah mengakui bahwa ini adalah sebuah indikasi yang beresiko tinggi bagi perekonomian,” lanjut Bhima.

Di Indonesia, lanjut Bhima, pernyataan resmi justru tidak mencerminkan urgensi ataupun strategi yang jelas.

“Pasar tidak menangkap sinyal krisis dari pidato Presiden maupun pernyataan sebelumnya. Karena dianggap terlalu mengentengkan, investor melihat Indonesia kurang serius dalam menghadapi risiko ekonomi akibat perang dagang yang dampaknya semakin terasa,” jelasnya.

Jika kondisi ini berlanjut tanpa penanganan yang meyakinkan, Bhima memperingatkan bahwa kepercayaan investor akan semakin menurun. Akibatnya, arus modal keluar dapat terus menekan nilai tukar rupiah, memperburuk ketahanan ekonomi nasional. 

“Nah seolah ini hanya masalah komunikasi belaka gitu, padahal justru dari statement presiden sendiri ini menunjukkan bahwa Indonesia sebenarnya kurang siap,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya