Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Wall Street Bergejolak, S&P 500 Berakhir di Zona Merah

RABU, 09 APRIL 2025 | 08:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ketegangan perdagangan masih terus berlanjut sejak Amerika Serikat (AS) meluncurkan penerapan tarif baru, membuat pasar saham AS di Wall Street bergejolak. 

Pada perdagangan Selasa, 8 April 2025 waktu setempat, atau Rabu dini hari WIB, Wall Street berakhir melemah dengan S&P 500 mengalami aksi jual tajam.

Dikutip dari Reuters, indeks acuan S&P 500 ditutup merosot 79,48 poin, atau 1,57 persen, menjadi 4.982,77. 


S&P 500 kehilangan nilai pasar sebesar 5,8 triliun Dolar AS sejak Presiden Donald Trump mengumumkan tarif global yang besar terhadap mitra dagang AS. 

Dow Jones Industrial Average  juga menyusut 320,01 poin, atau 0,84 persen, menjadi 37.645,59. Nasdaq Composite Index anjlok 335,35 poin, atau 2,15%, menjadi 15.267,91.

Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, Selasa petang, mengatakan Trump memperkirakan tarif akan berlaku meski dia mengungkapkan hampir 70 negara berusaha untuk memulai negosiasi guna mengurangi dampak kebijakan perdagangan Amerika.

Trup juga memperkirakan tarif 104 persen terhadap China akan mulai berlaku pada 9 April. Tarif yang semakin tinggi itu dikenakan kepada China setelah negara itu memberontak pada kebijakan Trump dan meluncurkan tarif balasan. 

Tarif baru AS telah memicu kekhawatiran akan terjadinya inflasi dan menghambat pertumbuhan global. Pengamat  meyakini hal ini akan memicu pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. 

Namun, Presiden Bank Federal Reserve San Francisco, Mary Daly, mengatakan dengan ekonomi yang kuat dan masih banyak yang belum jelas tentang dampak kebijakan baru pemerintahan Trump, bank sentral tidak boleh terburu-buru menyesuaikan suku bunga.

Jumlah saham yang menurun melebihi yang naik dengan rasio 3,03 banding 1 di NYSE , di mana terdapat 17 titik tertinggi baru dan 1.132 titik terendah baru.

Di bursa Wall Street tercatat 23,45 miliar saham berpindah tangan, jauh di atas rata-rata 17,35 miliar selama 20 sesi terakhir, tetapi di bawah rekor 29,45 miliar perdagangan pada Senin. 

Saham UnitedHealth dan JPMorgan melejit, masing-masing 5,41 persen dan 1,15 persen. sebaliknya, saham Apple dan Nike menyusut 4,79 persen dan 4,21 persen.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya