Berita

Presiden Prabowo Subianto di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pada Selasa, 8 April 2025/RMOL

Politik

Prabowo Suka Dikritik, Tapi Tolak Propaganda dan Hoax

SELASA, 08 APRIL 2025 | 16:22 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Subianto, menegaskan pentingnya keterbukaan terhadap kritik dalam pemerintahan. 

Namun, ia juga dengan tegas menolak propaganda dan berita bohong yang dapat merusak pemahaman publik.

Dalam sebuah kesempatan, Prabowo menyatakan bahwa seorang pemimpin harus menerima kritik dengan lapang dada. 


Menurutnya, kritik adalah sarana untuk membantu pemerintah agar lebih waspada dan peka terhadap isu yang ada. 

"Di zaman sekarang, pemimpin harus terbuka untuk masukan, kita tidak anti kritik, kita malah suka kritik. Kritik itu membantu kita, membuat kita lebih aware, lebih waspada," ungkapnya dalam acara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pada Selasa, 8 April 2025. 

Lebih lanjut Prabowo memperingatkan tentang bahaya dari propaganda yang bisa mengarah pada kebohongan massal. 

Ia mencontohkan pendapat seseorang yang yakin matahari terbit dari Barat. Ketika disampaikan lebih dari 1000 kali, maka lama kelamaan akan ada yang percaya matahari terbit dari Barat.  

Prabowo menjelaskan bahwa fenomena tersebut merupakan bentuk dari ilmu propaganda, yang sudah dipelajari di berbagai negara dan digunakan dalam berbagai strategi perang psikologis. 

"Itu adalah ilmu propaganda, itu ada di buku semua itu keahlian Hitler dan Joseph Goebbels. Kalau kebohongan diulangi berkali-kali dan terus menerus, lama-lama orang percaya dengan kebohongan itu," ujarnya.

Prabowo menambahkan, teori ini juga dijelaskan dalam buku The Art of Propaganda dan digunakan untuk mendestabilisasi suatu negara. 

"Itu semua kita pelajari, semua negara pelajari, dan itu yang dilakukan psychological warfare, psychological operation dan itu sering dilakukan untuk mendestabilisasi suatu negara yang tidak disukai negara lain," tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengutip prinsip dari Goebbels yang mengatakan bahwa "the bigger the lie, the easier people to believe" atau semakin besar kebohongan, semakin mudah orang untuk mempercayainya. 

Dengan kecanggihan teknologi dan penyebaran informasi yang cepat, Prabowo mengingatkan bahwa berita palsu atau hoax bisa dengan mudah tersebar, namun hal itu tidak boleh dibiarkan begitu saja. 

"Kebohongan bisa diteruskan, tapi suatu saat begitu kebohongan terlihat, hilang kepercayaan dari orang," kata Prabowo.

Di akhir penjelasannya, Prabowo menekankan bahwa kebohongan hanya bisa dihadapi dengan transparansi dan penyampaian fakta yang jelas. 

"Jadi, kita tidak boleh istilahnya grundel. Ini realita, karena itu ya kita terbuka, ya sesuatu serangan kebohongan, kebohongan hanya bisa dihadapi dengan membuka diri, memberi penjelasan apa adanya berdasarkan fakta, berdasarkan kenyataan, berdasarkan ilmu dan matematika," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya