Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Dunia Terancam Resesi, Minyak Jatuh ke Titik Terendah dalam 4 Tahun

SELASA, 08 APRIL 2025 | 09:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak dunia turun tajam ke level terendah dalam empat tahun terakhir. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap rencana tarif global baru dari Presiden AS, Donald Trump.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa 8 April 2025, harga minyak mentah Brent turun 1,52 persen menjadi 64,58 Dolar AS per barel.

Sementara harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) AS sempat bergerak naik turun sekitar 5 Dolar AS sebelum akhirnya ditutup mendekati 61 Dolar AS per barel. Dalam tiga hari terakhir, harga WTI telah turun sekitar 16 persen.


Penurunan ini terjadi karena dua tekanan sekaligus, yaitu ancaman tarif tambahan dari Trump yang bisa menurunkan permintaan energi secara global, serta peningkatan produksi tak terduga dari kelompok OPEC+ yang dipimpin oleh Arab Saudi, yang dikhawatirkan akan memperbesar pasokan minyak dunia. 

Trump sebelumnya memberi sinyal bahwa ia siap memperluas perang dagangnya dengan Tiongkok, termasuk mengancam tarif tambahan sebesar 50 persen terhadap impor minyak dari negara tersebut.

Analis dari JPMorgan Chase & Co., Tracey Allen dan Natasha Kaneva, menyebut langkah Trump ini jauh di luar ekspektasi, bahkan dari skenario paling ekstrem sekalipun. 

"Kondisi ini membuat pasar ?" khususnya sektor komoditas yang sangat sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi ?" semakin memperhitungkan risiko resesi, baik di AS maupun secara global," kata mereka.

Situasi ini juga berdampak pada sektor perbankan. Goldman Sachs untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu menurunkan proyeksinya, disusul oleh Morgan Stanley dan sejumlah bank besar lainnya.

Analis Morgan Stanley, Martijn Rats dan Charlotte Firkins, mencatat bahwa penurunan tajam seperti ini sangat jarang terjadi. 

"Sejak 1980-an, penurunan sebesar ini pada minyak Brent hanya tercatat sebanyak 24 kali, dan 22 di antaranya terjadi menjelang atau saat resesi," kata mereka.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya