Berita

Anggota Tim Pengamanan Protokoler Kapolri, Ipda E, meminta maaf atas insiden kekerasan dan intimidasi terhadap Jurnalis saat meliput kunjungan Kapolri di Semarang/Dok Kompas.com

Presisi

Akui Bertindak Berlebihan terhadap Jurnalis, Anggota Tim Pengamanan Kapolri Minta Maaf

SENIN, 07 APRIL 2025 | 08:23 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Aksi kekerasan dan intimidasi yang diduga dialami beberapa jurnalis saat meliput kunjungan kerja Kapolri di Stasiun Tawang, Semarang, Sabtu lalu, 5 April 2025, diakui pihak yang terlibat dalam insiden tersebut. 

Anggota Tim Pengamanan Kapolri, Ipda E, mengaku telah melakukan tindakan berlebihan dalam tugas pengamanan saat itu. Ia mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf. 

Klarifikasi serta permintaan maaf ini disampaikan Ipda E di kantor Antara Biro Jawa Tengah, Minggu malam 6 April 2025. Ikut hadir Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, yang mewakili Polri, serta Direktur Pemberitaan Antara, Irfan Junaidi, juga jurnalis foto Makna Zaesar.


"Kami atas nama tim pengamanan protokoler menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya atas kejadian di Stasiun Tawang. Semoga ke depannya atas kejadian ini kami lebih humanis dan profesional. Kami ucapkan penyesalan yang sebesar-besarnya dan memohon maaf kepada rekan-rekan media," ucap Ipda E, dikutip RMOLJateng, Senin 7 April 2025.

Sementara itu, pihak Polda Jawa Tengah juga akan mengupayakan penyelesaian permasalahan antara kedua belah pihak. Termasuk memberi sanksi bila ditemukan pelanggaran.

"Kami akan melakukan penyelidikan kejadian ini. Dan apabila ditemukan pelanggaran, kami tidak segan akan memberikan sanksi secara tegas sesuai aturan yang berlaku. Kita juga tegaskan bahwa pers merupakan mitra Polri dan kita selalu bekerja sama memberikan layanan kepada masyarakat," ucap Artanto.

Artanto pun menyesalkan insiden yang seharusnya tidak perlu terjadi tersebut. 

"Kami menyesalkan insiden tersebut seharusnya tidak perlu terjadi dan bisa dihindari. SOP pengamanan tim protokoler semestinya tidak perlu ada tindakan emosional secara fisik dan verbal," jelas Artanto. 

Mewakili institusi Polri, Artanto berharap insiden seperti itu tidak terulang kembali dan ingin kemitraan antara Polri dan media tetap terjaga. 

"Kami berharap insiden seperti yang terjadi tidak terulang kembali dan kami berharap kemitraan antara Polri dan insan pers tetap terjaga," pungkas Artanto.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya