Berita

Presiden RI, Prabowo Subianto/Instagram

Politik

Pengamat: Prabowo Perlu Waspadai Menteri dengan Loyalitas Ganda

MINGGU, 06 APRIL 2025 | 20:46 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Setiap anggota Kabinet Merah Putih wajib punya visi misi yang sejalan dengan Presiden RI, Prabowo Subianto. Prinsip ini juga berlaku bagi menteri era Presiden Joko Widodo yang kembali dipercaya masuk kabinet pemerintahan periode 2024-2029.

Analis politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga berpandangan, seorang menteri tidak boleh punya loyalitas ganda. Dalam artian, harus melepas bayang-bayang Jokowi dan fokus pada Prabowo sebagai presiden yang menjabat saat ini.

Jika ada menteri "petahana" yang masih tunduk kepada arahan Jokowi, maka dia layak dicopot karena bisa mengganggu visi-misi pemerintahan Prabowo-Gibran.


“Prabowo layak me-reshuffle para menteri yang loyalitasnya ganda. Menteri ini, selain masih loyal ke Joko Widodo juga mengaku loyal ke Prabowo,” kata Jamiluddin Ritonga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu, 6 April 2025.

Ia khawatir, menteri-menteri yang punya loyalitas ganda akan menjadi beban Presiden Prabowo dalam menjalani pemerintahan. Bahkan bukan tidak mungkin, menteri-menteri ini bisa melakukan pengkhianatan.

“Tidak menutup kemungkinan menteri jenis ini melakukan pengkhianatan di internal kabinet,” ucap Jamiluddin tanpa menyebutkan menteri yang punya loyalitas ganda.

“Jadi, menteri yang loyal ganda dan ini cenderung titipan, selayaknya di-reshuffle. Dengan begitu, tidak akan ada lagi duri dalam daging,” sambung Jamiluddin memperingatkan.

Sebaliknya, jika Prabowo tegas mendepak sejumlah menteri berlabel titipan, maka pemerintah Prabowo-Gibran bisa berjalan sesuai dengan janji politiknya.

“Kabinet Prabowo akan benar-benar disusun untuk mewujudkan visi dan misinya, termasuk janji-janji politiknya,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya