Berita

Ketua Umum LSM Penjara 1, Teuku Z. Arifin/Dok pribadi

Politik

Tak Perlu Ada WNA di Danantara, Bangsa Ini Tidak Kekurangan Putra Terbaik

KAMIS, 03 APRIL 2025 | 23:11 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Penunjukan sejumlah warga negara asing (WNA) dalam struktur Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) jadi sorotan publik. Nama-nama seperti Ray Dalio, Jeffrey Sachs, Chapman Taylor, serta mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra kini menghiasi posisi strategis di lembaga tersebut.

Di satu sisi, kehadiran tokoh-tokoh global tersebut dinilai dapat memperkuat jaringan dan citra internasional Danantara. Namun di sisi lain, kalangan masyarakat sipil, termasuk dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara 1), justru mempertanyakan urgensi dan arah kebijakan strategis yang semakin bergantung pada pengaruh luar negeri.

“Kami tidak sedang menghakimi. Kami hanya mengingatkan bahwa tidak semua yang bercahaya berasal dari matahari. Ada pula cahaya yang menyesatkan pandangan,” ujar Ketua Umum LSM Penjara 1, Teuku Z. Arifin, dalam keterangan tertulisnya, Kamis 3 April 2025. 


Arifin menegaskan dukungan pihaknya terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang sah dan terpilih secara demokratis. Namun sebagai bagian dari masyarakat sipil yang memiliki komitmen moral menjaga transparansi dan kedaulatan publik, mereka merasa perlu menyampaikan beberapa catatan.

“Kami tetap menghormati arah pembangunan yang ditempuh pemerintahan saat ini. Tapi sebagai aktivis yang hidup di tengah denyut hati rakyat, kami merasa perlu mengetuk pintu kesadaran bersama. Tak semua langkah perlu dibenarkan hanya karena datang dari mereka yang punya nama besar dan paspor asing,” tegas Arifin.

Pernyataan tersebut bukan bentuk penolakan terhadap kerja sama internasional. Namun, Arifin mengingatkan agar semangat nasionalisme tetap menjadi fondasi utama dalam setiap kebijakan yang menyangkut masa depan ekonomi dan investasi bangsa.

Antara Kolaborasi Global dan Kepercayaan Diri Nasional

Menurut Kepala Investasi Danantara, Pandu Patria Sjahrir, keberadaan tokoh-tokoh asing ini diperlukan untuk menghadapi tantangan makro ekonomi dan geopolitik global yang terus berkembang. Namun LSM Penjara 1 memandang, narasi tersebut tidak sepenuhnya menjawab kekhawatiran publik tentang kedaulatan arah kebijakan negara.

"Bangsa ini tidak pernah kekurangan tokoh berkualitas. Kita punya akademisi, ekonom, praktisi investasi, bahkan tokoh masyarakat yang lahir dari rahim Republik ini sendiri. Yang kita butuhkan hanyalah keberanian untuk percaya pada kemampuan bangsa sendiri, bukan meminjam legitimasi dari luar,” tutur Arifin.

Pihaknya juga menyinggung bahwa kehadiran para penasihat asing harus dilihat secara lebih kritis, terutama dalam hal potensi konflik kepentingan dan pengaruh terhadap alokasi sumber daya strategis negara. Apalagi jika nasihat yang diberikan berpotensi mengarahkan keputusan investasi yang menyentuh sektor-sektor vital nasional.

Lebih lanjut, Arifin menyampaikan harapan agar proses pembangunan nasional tetap berpijak pada semangat kemandirian dan nasionalisme yang telah diwariskan para pendiri bangsa. Di tengah gelombang globalisasi yang begitu kuat, menjaga akal sehat dan jati diri kebangsaan menjadi tanggung jawab bersama.

“Kami hanya menyampaikan secangkir pengingat kecil di tengah sajian megah yang bernama modernisasi. Bukan karena kami antiglobal, tetapi karena kami pro Indonesia. Kalau bukan kita yang menjaga rumah ini, maka siapa lagi?” tutup Arifin.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya