Berita

Pulau Heard yang hanya dihuni penguin dan anjing laut/9News

Bisnis

Aneh, Dua Pulau Tak Berpenghuni Kena Tarif Trump

KAMIS, 03 APRIL 2025 | 11:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja mengumumkan kenaikan tarif impor untuk beberapa negara.

Menariknya, dalam daftar tersebut ada dua pulau tak berpenghuni di lepas pantai Antartika, yaitu Pulau Heard dan Pulau McDonald yang merupakan bagian terluar dari wilayah Australia.

Meskipun tidak ada yang tinggal atau mengekspor barang dari kedua pulau itu, Trump tetap menetapkan tarif impor sebesar 10 persen.


Dikutip dari 9News, Kamis 3 April 2025, Kepulauan Heard dan McDonald adalah salah satu tempat paling terpencil di dunia. Untuk mencapai pulau-pulau ini, seseorang harus menempuh perjalanan laut selama dua minggu dari Australia.

Hingga kini, Gedung Putih belum memberikan alasan mengapa mereka menerapkan tarif impor terhadap ekspor dari pulau-pulau tersebut.

Selain itu, Pulau Christmas, yang juga merupakan wilayah Australia, dikenakan tarif impor 10 persen, sama seperti negara lainnya dalam daftar.

Namun, ada perlakuan berbeda untuk Pulau Norfolk. Tarif impor ke AS dari pulau ini mencapai 29 persen, atau tiga kali lipat dari wilayah Australia lainnya yang hanya 10 persen.

Gedung Putih juga tidak menjelaskan alasan di balik perbedaan tersebut.

Ketika dimintai komentar, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengaku bingung dengan kebijakan ini.

"Saya tidak yakin Pulau Norfolk bisa dianggap sebagai pesaing dagang bagi ekonomi raksasa seperti Amerika Serikat," ujar Albanese, yang kecewa dengan keputusan Trump.

"Tapi ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat di dunia yang bisa lepas dari kebijakan ini," tambahnya.

"Saya juga tidak tahu apa ekspor utama Pulau Norfolk ke AS atau mengapa pulau itu dikenai tarif tinggi, tetapi inilah kenyataannya," lanjut Albanese.

Pulau Norfolk terletak sekitar 1.400 km di timur daratan Australia dan memiliki sekitar 2.000 penduduk.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya