Berita

Ichsanuddin Noorsy/Repro

Politik

Negara Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Global Dihantui Resesi, Ini Analisis Ekonom untuk RI

KAMIS, 03 APRIL 2025 | 01:33 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kondisi ekonomi global diperkirakan akan menghadapi guncangan, karena sejumlah negara yang menjadi roda penggerak akan mengalami resesi. Lalu apa dampaknya terhadap Indonesia? 

Ekonom Ichsanuddin Noorsy memandang, kondisi ekonomi internasional triwulan kedua tahun ini terancam menurun dari periode sebelumnya, karena negara penggerak ekonomi global tidak sedang baik-baik saja. 

"Pertumbuhan ekonomi internasional terancam menurun dari dua persen menjadi sekitar 1,5 sampai 1,7 persen. Beberapa negara penggerak pertumbuhan ekonomi global dihantui resesi," ujar Ichsan kepada RMOL, pada Rabu, 2 April 2025.


Dia menduga, salah satu faktor yang membuat ekonomi global terancam terperosok adalah kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berupa pemberlakuan tarif perdagangan baru, kebijakan imigrasi, efisiensi belanja pemerintah, hingga detoksifikasi ekonomi. 

"Ini disebabkan kebijakan Trump dan respons negara-negara yang tersasar perang dagang oleh AS. Turbulensi ekonomi tak terhindarkan karena The Fed diduga tidak akan menurunkan suku bunga Fed," paparnya. 

Ichsan memperkirakan, kondisi ekonomi global yang lesu juga akan mempengaruhi kebijakan ekonomi dalam negeri. Di mana, menurutnya, hal tersebut sudah terlihat pada saat ini. 

"Realokasi anggaran 2025 juga berdampak pada keringnya likuiditas di pasar, sehingga Indonesia mengalami deflasi," tuturnya. 

Di samping itu, Ichsan juga memandang pemerintah telah gagal mengendalikan stabilitas harga. Dampaknya, terlihat dari pola konsumsi selama Ramadan tahun ini.

"Mengakibatkan meningkatnya biaya hidup baik karena kenaikan PPN 12 persen maupun karena perilaku pasar. Disebabkan model ekonomi yang dirancang bangun pemerintah berbasis mekanisme pasar bebas pada hampir semua sektor ekonomi," ucapnya. 

"Termasuk sektor hajat hidup orang banyak, maka keberlakuan sticky price tidak terhindarkan. Sepanjang pemerintah tidak membanjiri pasar dengan likuiditas, perekonomian nasional sulit untuk kembali memperoleh kepercayaan pasar," demikian Ichsanuddin Noorsy. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya