Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Ekonom Catat Jumlah Pemudik Merosot hingga 24,7 Persen, Ini Penyebabnya

RABU, 02 APRIL 2025 | 10:23 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Jumlah pemudik pada Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriyah mengalami penurunan. 

Ekonom Ichsanuddin Noorsy atau kerap disapa Ichsan memperkirakan penyebab penurunan jumlah pemudik Lebaran tahun ini berkaitan dengan daya beli masyarakat. 

"Turunnya jumlah pemudik sekitar 24,7 persen itu dampak dari tujuh hal, termasuk ambruknya daya beli," ujar Ichsan kepada RMOL, Rabu, 2 April 2025.


Tujuh indikator pelemahan daya beli yang mengakibatkan turunnya jumlah pemudik mengindikasikan adanya situasi ekonomi nasional yang tidak menentu. 

"Tujuh indikator situasi ekonomi melemah, dan pertumbuhan melamban," sambung Ichsan. 

Indikator pertama dapat dilihat dari menurunnya jumlah kelas menengah hingga 9,7 juta jiwa, dari data yang terhimpun hingga hari ini.

Indikator kedua, yaitu maraknya deindustrialisasi yang terus menerus berlangsung sejak era reformasi.

"Kontribusi sektor industri era reformasi kalah dibanding era Orde Baru. Dampaknya adalah PHK (pemutusan hubungan kerja) yang terus terjadi sejak 2020," urainya. 

Indikator ketiga, tercatatnya inflasi yang menunjukkan pemusatan kekuatan ekonomi dan tidak memberi dampak terbukanya lapangan kerja. Akibatnya, terjadi indikator keempat, yaitu pelemahan daya beli yang berlangsung Panjang.

"Hal ini diikuti dengan melemahnya daya beli yang berlangsung secara lamban sejak kesalahan kebijakan ekonomi 2015," paparnya.

Indikator kelima, nilai tukar Rupiah yang terus menerus melemah sejak rezim Presiden ke-3 BJ Habibie.

"Pelemahan ini membuktikan fundamental makro ekonomi rapuh dan margin perekonomian nasional dihisap keluar," sambung Ichsan menjelaskan

Untuk indikator kelima, dia menduga persaingan tidak sehat antara bunga SBN (Surat Berharga Negara) dengan SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan bunga deposito. 

Sementara indikator keenam, yakni perbankan tidak memberi dampak pemerataan.

"Dan ketujuh, rendahnya Purchasing Manager Index sebagai bukti perekonomian Indonesia tidak tumbuh menjanjikan. Ini diikuti dengan jatuhnya IHSG (indeks harga saham gabungan)," demikian Ichsan menambahkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya