Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Manufaktur AS Kembali Mengalami Kontraksi, Dolar Melemah Terhadap Yen

RABU, 02 APRIL 2025 | 07:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang, mendatar di posisi 104,25 pada penutupan perdagangan Selasa 1 April 2025. 

Data makro Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan di sektor manufaktur dan pasar tenaga kerja menjelang pengumuman tarif yang akan dirilis Rabu waktu setempat.

Manufaktur AS mengalami kontraksi pada Maret setelah dua bulan berturut-turut mencatat ekspansi. Laporan Departemen Tenaga Kerja AS memperlihatkan lowongan pekerjaan menyusut menjadi 7,568 juta sepanjang Februari.


Analis berpendapat, sektor manufaktur sangat terdampak pada kebijakan Presiden AS Donald Trump. 

"Jelas bahwa sektor manufaktur telah menanggung beban perubahan kebijakan proteksionis Presiden Trump - dan sektor ekonomi lainnya dapat menderita konsekuensi hilir dalam beberapa bulan mendatang," kata Karl Schamotta, Chief Market Strategist Corpay.

Ini menjadikan Dolar AS melemah terhadap Yen. 

Investor melihat mata uang Jepang sebagai aset yang lebih aman daripada Dolar AS, karena tarif Trump kemungkinan akan merugikan ekonomi Amerika juga.

Dolar AS melemah 0,37 persen menjadi 149,41 terhadap Yen. 

Mata uang Euro juga turun terhadap Yen 0,65 persen menjadi 161,14 Yen.

Staf Gedung Putih telah menyusun proposal untuk mengenakan tarif sekitar 20 persen pada sebagian besar impor ke AS. 

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan UE terbuka untuk negosiasi dengan AS mengenai perdagangan, tetapi akan membalas dengan keras jika perlu.

Euro melorot 0,29 persen menjadi 1,0786 Dolar AS setelah melejit 4,5 persen pada triwulan pertama tahun ini. 

Dolar Australia menguat 0,4 persen terhadap Dolar AS,  menjadi 0,6271 Dolar AS setelah bank sentral tidak mengubah suku bunga seperti yang diprediksi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya