Berita

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W Kamdani/Dok Kompas

Bisnis

Daya Beli Masyarakat pada Lebaran Tahun Ini Menyusut

RABU, 02 APRIL 2025 | 01:42 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Daya beli masyarakat saat Lebaran 2025 ini terpantau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini terlihat dari jumlah pemudik tahun ini yang lebih sedikit. Sehingga pertumbuhan ekonomi di luar Jakarta atau wilayah destinasi mudik juga turut melambat.

"Jadi memang, tahun ini berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan kan memang ada penurunan dari yang mudik juga. Jadi dengan sendirinya memang ada penurunan dari momentum Lebaran yang biasanya selalu ada peningkatan," ucap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W Kamdani, kepada wartawan di Jakarta, Selasa 1 April 2025.


"Mungkin Lebaran tahun ini tetap ada peningkatan, tapi tidak sebesar seperti biasanya. Jadi kalau dibandingkan tahun lalu memang lebih rendah," imbuhnya.

Namun demikian, sejumlah sektor usaha tetap mengalami peningkatan walau tidak sebesar periode-periode tahun sebelumnya. Seperti sektor transportasi, perhotelan, hingga makan dan minuman alias F&B.

"Jadi kalau kita lihat sektor-sektor juga tetap yang terdampak seperti transportasi, makanan dan minuman, restoran semua itu kan tetap ada, walaupun tidak sebesar seperti biasanya," tutur Shinta.

Dalam pandangan Shinta, penurunan daya beli masyarakat tidak hanya terjadi di Indonesia. Berbagai negara lain di dunia juga mengalami hal yang sama.

Karena itu, Shinta mengapresiasi pemerintah yang sudah memberikan berbagai insentif kepada para pengusaha sebagai upaya menjaga daya saing usaha yang akhirnya juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

"Seperti kita tahu pesawat juga ada pemotongan harga tiket pesawat. Kemudian diskon retail-retail. Kita kemarin baru buka untuk diskon-diskon di retail-retail ya. Jadi itu terus digenjot lah," kata Shinta.

"Jadi walaupun mungkin tidak sekuat seperti biasa, tapi kita (berharap) itu tetap dilakukan untuk lebih banyak lagi peningkatan daripada promosi dan penjualan," tutup Shinta.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya