Berita

Bendera Kanada/Net

Bisnis

Gerakan Buy Canadian Bikin Pengusaha AS Merugi

SELASA, 01 APRIL 2025 | 08:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Munculnya kampanye "Buy Canadian" alias "Beli Produk Kanada" membuat perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat mulai kelimpungan. Gerakan ini mendorong warga Kanada lebih memilih produk lokal, dan otomatis membuat barang-barang buatan AS jadi kurang laku.

Salah satu yang terkena dampak adalah Parasol Co, perusahaan popok dari California. CEO Jessica Hung mengungkapkan, sejak sentimen anti-AS muncul di Kanada, distributor mereka di sana langsung stop menjual popok dan tisu bayi ke toko-toko.

“Pengecer di Kanada meminta distributor untuk meluncurkan merek-merek dari AS,” kata Hung, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 1 April 2025.


Distributor juga mengatakan mereka baru mau berjualan lagi saat situasi sudah stabil. Hung mengaku kaget karena ini terjadi di luar dugaannya.

“Ini gangguan yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya,” kata Hung.

“Saya baru kali ini mendengar hal seperti ini terjadi," lanjutnya.

Sentimen anti-Amerika ini semakin panas setelah Presiden AS Donald Trump sempat mengusulkan ide pencaplokan Kanada dan menambah tarif 25 persen untuk baja dan aluminium asal Kanada. Dia juga mengancam menarik pajak untuk semua barang impor dari sana.

Sejak itu, banyak konsumen Kanada mulai enggan membeli produk dari AS.

Salah satu warga Kanada, Rebecca Asselin, bercerita bahwa dia sekarang lebih aktif mencari produk lokal. 

“Dulu saya tidak peduli popok itu buatan mana, tetapi tampaknya, popok buatan Kanada agak sulit ditemukan. Itu perubahan besar bagi kami” kata Asselin, yang sekarang beralih ke merek lokal Irving Personal Care.

Perubahan ini disambut baik oleh Jason McAllister, Wakil Presiden Operasional di Irving Personal Care. 

“Kami satu-satunya produsen popok bayi bermerek yang produksinya di Kanada, dan sekarang pengiriman mingguan naik empat kali lipat,” katanya.

Gerakan "Buy Canadian" kemungkinan besar tidak hanya menghambat satu bisnis popok tetapi juga minuman dan buah jeruk dari AS.

Awal Maret lalu, perusahaan pembuat bourbon Jack Daniel’s, Brown Forman, mengatakan penarikan produk mereka dari toko minuman keras di Kanada jauh lebih parah daripada dampak tarif balasan dari pemerintah Kanada.

Ada juga distributor buah jeruk California yang mengaku orderan dari pengecer Kanada dibatalin.

GT’s Living Foods, perusahaan kombucha asal Los Angeles, juga merasakan dampaknya. Beberapa toko besar di Kanada, seperti Walmart, Loblaw, Metro, dan Sobey mengurangi jumlah pembelian karena masih was-was soal kebijakan tarif dari AS.

“Biasanya mereka membeli dua truk, sekarang cuma satu. Mereka menunggu dan melihat dulu situasinya seperti apa,” kata Daniel Bukowski, yang sebelumnya mengurus penjualan ke toko-toko itu sampai pertengahan Maret.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya