Berita

Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar/RMOL

Politik

FORES:

Hentikan Fitnah Keji Terhadap Menag Nasaruddin Umar

MINGGU, 30 MARET 2025 | 04:19 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Koordinator Bidang Pembangunan Aktualisasi Gender Forum Strategis Pembangunan Sosial (FORES), Fitrah Juniarti, mengecam fitnah terhadap Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar.

Fitrah menjelaskan bahwa Menag telah mencatatkan beberapa prestasi gemilang dalam masa kepemimpinannya.

"Beliau telah berhasil meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kementerian Agama, serta mengimplementasikan beberapa kebijakan strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu kebijakan yang paling signifikan adalah program “Indonesia Beriman” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keimanan masyarakat Indonesia," jelas Fitrah dalam keterangannya, Sabtu, 29 Maret 2025.


Itu juga mengungkapkan bahwa program tersebut telah berhasil meningkatkan kesadaran dan keimanan masyarakat Indonesia, serta meningkatkan kualitas hidup mereka.

"Selain itu, Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar juga telah berhasil meningkatkan kerja sama antara Kementerian Agama dengan beberapa lembaga keagamaan lainnya, sehingga meningkatkan kesadaran dan keimanan masyarakat Indonesia," ungkapnya.

Namun, di tengah-tengah prestasi dan kebijakan yang telah dicapai, Menag telah menjadi korban fitnah yang tidak bermoral.

"Beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab telah menyebarkan informasi palsu dan menyesatkan tentang Menteri Agama, yang bertujuan untuk merusak kehormatan dan reputasi beliau," terang dia.

FORES pun mengutuk dan mengecam keras tindakan fitnah tersebut. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian dan rumor yang beredar, ia merasa perlu untuk memberikan tanggapan tegas terhadap fitnah yang ditujukan kepada Menag. 

“Tuduhan pelecehan seksual yang dilontarkan merupakan sebuah tindakan tidak bertanggung jawab dan sangat merugikan," tegasnya.

Fitrah juga menambahkan, setiap individu memiliki hak atas kehormatan dan keadilan.

"Tuduhan yang tidak berdasar ini bukan hanya mencemari nama baik Menteri Agama, tetapi juga menciptakan dampak negatif bagi masyarakat yang mempercayai integritasnya. Dalam konteks ini, saya berharap agar publik tidak mudah terpengaruh oleh berita yang belum terverifikasi kebenarannya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fitrah mengajak semua pihak untuk menjunjung tinggi prinsip keadilan dan objektivitas. Ia menekankan pentingnya melakukan penyelidikan yang mendalam sebelum menyebarkan informasi yang dapat merusak reputasi seseorang.

“Saya percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari fitnah dan pencemaran nama baik,” lanjut dia.

Fitrah juga menyoroti fenomena yang masih ada di masyarakat, di mana perempuan sering kali dijadikan alat politik. Di era yang seharusnya mengedepankan kesetaraan, penggunaan perempuan sebagai objek dalam permainan politik menunjukkan kemunduran dalam pemahaman dan penghargaan terhadap hak-hak perempuan. 

“Saya menegaskan bahwa hal ini tidak hanya merugikan perempuan itu sendiri, tetapi juga menciptakan stigma dan ketidakadilan yang berkepanjangan, dan saya juga berharap agar masyarakat tetap bijak dalam menerima informasi dan tidak terjebak dalam pusaran rumor yang dapat merugikan. Keadilan harus ditegakkan, dan setiap tuduhan harus disertai dengan bukti yang kuat,” tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar dituding sejumlah organisasi masyarakat telah melakukan pelecehan terhadap salah seorang wanita.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya