Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Krisis Kali Ini Bisa Berasal dari Hilangnya Kredibilitas Bank Sentral

KAMIS, 27 MARET 2025 | 19:36 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Bank Indonesia berkukuh bahwa saat ini tidak ada krisis, lantaran tidak ada gejolak politik seperti 1998.

Menurut dosen Departemen Ekonomi Universitas Andalas, Profesor Syarifuddin Karimi, Bank Indonesia harusnya bisa memahami bahwa penyebab krisis tidak selalu sama antara 1998 dan 2025.

"Hal yang harus dipahami adalah bahwa krisis tidak selalu berwujud sama. Tahun 2025 bukan 1998," kata Syarifuddin Karimi kepada wartawan, Kamis, 27 Maret 2025.


"Krisis kali ini bisa berasal dari hilangnya kredibilitas bank sentral, bukan dari ambruknya sistem perbankan," sambungnya.

Ia menambahkan utang pemerintah memang rendah, tetapi utang korporasi dan ketergantungan terhadap portofolio asing sangat tinggi mirip dengan struktur yang rentan seperti sebelum 1998.

"Perang dagang global sedang memasuki babak baru, dan Indonesia tidak kebal terhadap dampaknya," jelasnya.

Dalam situasi ini, lanjut Syarifuddin, pemerintah dan otoritas moneter tidak cukup hanya menyampaikan narasi optimistis.

"Yang dibutuhkan adalah komunikasi jujur, langkah terukur, dan strategi jangka menengah yang mampu menjaga daya tahan ekonomi nasional," paparnya.

Ia pun mengingatkan nilai mata uang Rupiah bisa stabil akibat kebijakan yang tepat.

"Rupiah bisa stabil bukan karena retorika, tetapi karena realitas kebijakan yang tepat, terkoordinasi, dan kredibel. Dan saat ini, publik menunggu bukti dari tindakan itu, bukan sekadar kata-kata," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya