Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Bikin Galau Pasar Minyak

RABU, 26 MARET 2025 | 10:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Proses negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina serta sanksi AS terhadap pembeli minyak Venezuela telah menyebabkan pasar bervariasi.

Dikutip dari Reuters, Rabu 26 Maret 2025, harga minyak naik tipis dengan minyak mentah Brent yang ditutup naik 2 sen atau 0,03 persen pada 73,02 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 11 sen, atau 0,16 persen menjadi 69 Dolar AS.

Harga terpengaruh setelah Amerika Serikat mencapai kesepakatan dengan Ukraina dan Rusia untuk menghentikan serangan di laut dan terhadap target energi, dengan Washington setuju untuk mendorong pencabutan beberapa sanksi terhadap Moskow.


Kyiv dan Moskow sama-sama mengatakan mereka akan mengandalkan Washington untuk menegakkan kesepakatan tersebut, sambil menyatakan skeptis bahwa pihak lain akan mematuhinya.

"Jika ada gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, hal itu mungkin membuka pintu bagi pengurangan sanksi terhadap minyak Rusia," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

Pasar juga terpengaruh ancaman Trump mengenai tarif terhadap negara-negara yang mengimpor minyak dan gas dari Venezuela.  

"Tarif sekunder ini merupakan sanksi tidak langsung untuk menurunkan kemampuan pasokan minyak Venezuela dan merusak sistem penyulingan minyak teko milik Tiongkok," kata Mukesh Sahdev, kepala pasar komoditas global di Rystad Energy, mengacu pada kilang minyak kecil dan independen milik Tiongkok.

Minyak adalah ekspor utama Venezuela. China, yang sudah menjadi target tarif impor AS, adalah pembeli terbesarnya.

Awal pekan ini Pemerintahan Trump juga memperpanjang batas waktu hingga 27 Mei bagi produsen AS, Chevron, untuk menghentikan operasi di Venezuela.

Pencabutan izin operasi Chevron dapat mengurangi produksi di negara itu sekitar 200.000 barel per hari, menurut analis ANZ.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya