Mantan Direktur Utama BRI Sunarso/BRI
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2019-2025) Sunarso mengatakan ia memiliki banyak pekerjaan rumah usai tak lagi menjabat.
Hal itu ia sampaikan sesaat setelah hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Senin 24 Maret 2025, telah menyetujui penghentian jabatannya.
"PR-nya masih banyak. PR-nya masih banyak," kata Sunarso kepada media di Menara BRILiaN, Jakarta.
Sunarso mengaku puas karena pada akhir periode jabatannya, BRI mampu membagikan dividen dengan rasio 85 persen dari laba tahun buku 2024. Total dividen yang akan dibagikan sebesar Rp 51,74 triliun atau Rp 343,5 per saham.
Ia pun mengungkapkan bahwa hasil RUPST sangat baik.
Total dividen yang akan dibagikan sebesar Rp 51,74 triliun atau Rp 343,5 per saham. Angka itu meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun.
Menurut Sunarso, dengan nilai dividen tersebut, perseroan telah menunjukkan pencapaian kinerja yang sangat positif.
"Belum ada kayaknya perusahaan di Indonesia yang setor dividen Rp51 triliun. Jadi itu hasilnya bagus sekali," kata Sunarso.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi merombak susunan komisaris dan direksi BRI dalam RUPST yang digelar Senin. Salah satu agenda penting dalam RUPST tersebut adalah perombakan jajaran direksi dan komisaris.
Salah satu suksesi yang dilakukan adalah mengganti Direktur Utama BRI Sunarso dengan Hery Gunardi, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BRIS. Selain itu, terdapat juga pengalihan penugasan Agus Noorsanto, yang semula menjabat sebagai Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan, menjadi Wakil Direktur Utama.
Sunarso sendiri telah menjabat sebagai Direktur Utama BRI sejak Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 September 2019 dan kembali dipercaya untuk posisi tersebut dalam RUPST pada 13 Maret 2023.