Berita

Ilustrasi (Foto: Associated Press)

Bisnis

Bursa Saham Masih Bokek Jelang Lebaran, IHSG Sempat Merah di Bawah 6.000

SENIN, 24 MARET 2025 | 21:10 WIB | OLEH: ADE MULYANA

SATU minggu menjelang lebaran, sesi perdagangan saham di bursa saham Indonesia kembali diwarnai aksi jual panik. Usai mampu meredakan kepanikan jual secara brutal di sesi pekan lalu, pelaku pasar di Jakarta terkesan masih memendam kekhawatiran serius dengan kembali jatuh dalam pesimisme di tengah bervariasi nya sentimen di bursa saham Asia.

Laporan dari jalannya sesi perdagangan di Asia menunjukkan, kinerja Indeks yang cenderung mixed dan terjebak di rentang terbatas. Investor dilaporkan masih mencermati serangkaian perkembangan terkini dari sentimen persoalan tarif masuk pemerintahan Presiden Donald Trump dan gejolak geopolitik di Eropa dan Asia.

Laporan sebelumnya menyebutkan, krisis politik yang semakin panas di Turkiye akibat penahanan rival politik terkuat oleh pemerintahan Presiden Erdogan. Sementara perkembangan di Korea Selatan juga masih berada dalam situasi politik yang jauh dari stabil. Sentimen lain yang menyita perhatian investor datang dari perkembangan kebijakan tarif masuk oleh Presiden Donald Trump yang disebutkan segera berlaku pekan depan.


Sejumlah negara mitra penting perekonomian AS, seperti uni Eropa dan Kanada sebelumnya telah dengan tegas dan keras akan melakukan kebijakan retaliasi yang sangat mungkin akan memukul balik kinerja perekonomian AS.

Rangkaian sentimen yang tersedia tersebut akhirnya memaksa pelaku pasar untuk lebih berhati-hati hingga menghasilkan gerak Indeks di rentang terbatas. Hingga sesi perdagangan sore awal pekan ini, Senin 24 Maret 2025, Indeks Nikkei (Jepang) berakhir merah dengan turun moderat 0,18 persen di 37.608,49. Sementara Indeks ASX 200 (Australia) ditutup flat alias naik sangat tipis 0,07 persen di 7.936,9, dan Indeks KOSPI (Korea Selatan) melemah moderat 0,42 persen di 2.632,07.

Situasi penuh keraguan di sesi perdagangan Asia kemudian bertransformasi menjadi sikap pesimis dan panik di bursa saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat berupaya.rebound pada sesi pekan lalu kembali terhajar merah dalam membuka pekan ini. IHSG terpantau konsistenen menjejak zona koreksi curam secara konsisten di sepanjang sesi, meski sempat meninju zona penguatan tipis di awal sesi pagi.

IHSG bahkan terpantau sempat menjamah level di bawah 6.000 pada pertengahan sesi pagi dengan menginjak kisaran 5.967,19. Catatan RMOL menunjukkan, kisaran tersebut sebagai yang terendah dalam 42 bulan terakhir. Beruntungnya, kinerja IHSG mampu berbalik mengikis keruntuhan secara signifikan di sepanjang sesi perdagangan sore. IHSG kemudian mengakhiri sesi dengan turun 1,55 persen di 6.161,21.

Pelaku pasar secara keseluruhan terkesan gagal menemukan pijakan sentimen positif yang meyakinkan untuk mempertahankan gerak rebound yang sempat dilakukan pada dua hari sesi perdagangan pekan lalu. Sementara situasi dan sentimen eksternal yang berkembang cenderung kurang bersahabat, sikap pesimis yang kukuh akhirnya menjadi pilihan pelaku pasar.

Kinerja rontok IHSG juga tercermin kuat pada saham-saham unggulan yang hampir semuanya kompak menjejak jurang koreksi tajam. Sejumlah besar saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan memungkasi sesi dengan terhajar merah, seperti: BBRI, BBNI, ASII, ADRO, ICBP, PGAS, UNVR, INDF, PTBA, UNTR dan ITMG. Sedang BBCA, BMRI, TLKM, BBTN dan ISAT mampu beralih positif dalam menutup sesi.

Kinerja IHSG yang terus terhajar koreksi curam menjelang masa lebaran minggu depan, mencerminkan tertutupnya peluang investor mendapatkan cuan sebagai THR yang semakin dekat. Investor kini bahkan harus bersiap menanggung kerugian signifikan akibat tekanan jual yang masih bertahan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya