Berita

Presiden Prabowo Subianto di Akademi Kepolisian, Semarang/Istimewa

Politik

Survei TBRC: Publik Puas dengan Kinerja Presiden Prabowo dan Mendukung RUU TNI

SENIN, 24 MARET 2025 | 18:07 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kegaduhan pembahasan revisi UU 34/2024 tentang TNI, tidak berpengaruh banyak pada tingkat kepuasan masyarakat terhadap berjalannya kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Direktur Eksekutif Timur Barat Research Center  Habibi Syafi'uddin mengungkapkan, hasil survei Opini Publik terkait RUU TNI dan Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. hasilnya, sebanyak 76,8  persen dari masyarakat Indonesia merasa puas dengan hasil kinerja Presiden Prabowo.

“Yang mengatakan sangat puas 11,4 persen dan yang mengatakan cukup puas 65,4 persen. Tidak puas sebanyak 15,1 persen dan tidak menjawab sebanyak 8,1 persen," kata Habibi dalam keterangan tertulis, Senin 24 Maret 2025.


Disampaikan Habibi, kepuasan publik kepada Prabowo, disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari sikap Prabowo yang dinilai terkait kinerja pemberantasan korupsi, hingga realisasi program unggulan seperti makan bergizi gratis (MBG) yang memberikan dampak pada pembukaan lapangan kerja baru.

"Serta adanya Program Sekolah Gratis bagi rakyat miskin juga penyaluran bansos serta efisiensi APBN," tuturnya.

Soal opini publik terkait pengesahan RUU TNI, dipaparkan Habibi, menunjukan bahwa sebanyak 56,8 persen mengetahui adanya RUU TNI untuk mengubah berapa pasal dalam UU TNI dan sebanyak 43,2 persen tidak tahu.

"Sebanyak 72,8 persen setuju dengan UU TNI yang baru saja disetujui DPR dan 12,8 persen tidak setuju dengan adanya perubahan serta 14,4 persen tidak menjawab," tuturnya.

Selanjutnya, masih kata Habibi, sebanyak 73,7 persen menyatakan dan menilai bahwa perubahan pasal pasal dalam UU TNI bukanlah merupakan dwifungsi seperti di era Orde Baru.

"Sedangkan 12,1 persen menilai UU TNI merupakan bagian dari dwifungsi ABRI dan sebanyak 14,2 persen tidak menjawab," pungkasnya.

Survei Timur Barat Research Center dilakukan pada 15-21 Maret 2025. Metode penarikan sampel adalah multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.320 orang

Survei ini memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Populer

Beri Alasan Baru untuk Usulan Pergantian Wapres, Refly Harun: Yang Paling Jelas Fufufafa

Jumat, 25 April 2025 | 05:15

Jokowi Kini Disebut Lulusan Fakultas Kedokteran UGM

Kamis, 17 April 2025 | 08:48

Walikota Surabaya Akan Cabut Izin Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan

Sabtu, 19 April 2025 | 01:32

Jokowi Lakukan Serangan Balik di Tengah Polemik Ijazah

Minggu, 20 April 2025 | 07:52

Pemberi Utang Terbesar ke RI Kompak Turunkan Pinjaman

Sabtu, 19 April 2025 | 08:57

China Runtuhkan Boeing, IHSG-Rupiah Kompak Jatuh

Kamis, 17 April 2025 | 00:47

Purnawirawan TNI Tuntut Gibran Mundur, Begini Respons Ketua MPR

Jumat, 25 April 2025 | 19:11

UPDATE

Presiden Irlandia Serang Netanyahu di Pemakaman Paus Fransiskus

Minggu, 27 April 2025 | 13:32

Perkuat Diplomasi, Berantas Illegal Fishing Tak Cukup dengan Patroli

Minggu, 27 April 2025 | 13:26

Ledakan Tangki Kimia Iran Tewaskan 18 Orang dan Lukai 800 Lainnya

Minggu, 27 April 2025 | 13:10

Putusan Tak Dilaksanakan, Bupati Banggai Diadukan ke Presiden Prabowo

Minggu, 27 April 2025 | 12:47

Vivid Seats Ketahuan Jual Tiket Piala Dunia 2026 Ilegal Seharga Rp800 Juta

Minggu, 27 April 2025 | 12:32

Usul Pemakzulan Wapres Gibran Bukan Hal Terlarang

Minggu, 27 April 2025 | 12:25

Konklaf Siap Dimulai Usai Pemakaman Paus Fransiskus

Minggu, 27 April 2025 | 11:38

Ormas Perlu Dibina, Premanisme Harus Dihukum

Minggu, 27 April 2025 | 11:11

KPK Pelajari Panggil Sosok "Ibu" di Kasus Harun Masiku

Minggu, 27 April 2025 | 10:25

Trump Tuntut Kapal AS Gratis Melintas Kanal Panama dan Suez

Minggu, 27 April 2025 | 10:12

Selengkapnya