Berita

Teror paket berisi bangkai binatang di kantor Tempo, Jakarta/Ist

Nusantara

Tempo Diteror, Iwakum: Indonesia Darurat Kebebasan Pers!

SABTU, 22 MARET 2025 | 21:51 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Teror berulang yang dialamatkan ke media massa Tempo adalah ancaman serius terhadap kebebasan pers di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Ikatan Wartawan Hukum (Iwakum), Ponco Sulaksono mengecam keras teror berupa kiriman paket berisi bangkai tikus ke kantor Tempo hari ini di Jakarta. Ini kejadian kedua setelah pada Rabu, 19 Maret 2025 juga menerima paket berisi kepala babi.

“Aksi teror yang berulang ini jelas-jelas upaya membungkam kerja jurnalistik. Padahal, jurnalis memiliki hak untuk bekerja tanpa ancaman dan intimidasi,” kata Ponco dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 22 Maret 2025.


Ponco lantas menyoroti langkah aparat kepolisian yang terkesan lamban mengungkap teror sebelumnya, hingga teror kembali berulang.

“Kami minta aparat bergerak cepat, jangan biarkan teror semacam itu berulang. Aksi teror ini mengindikasikan bahwa Indonesia darurat kebebasan pers,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Departemen Advokasi Iwakum, Faisal Aristama. Menurutnya, peristiwa ini semakin miris lantaran pemerintah seolah menganggap sepele kejadian tersebut hingga berujung ada teror susulan.

“Akhirnya teror kini kembali berulang. Kalau kemarin kepala babi, sekarang bangkai tikus dengan kepala terpenggal, lantas ke depan apa lagi? Kami tidak ingin ini berulang lagi. Sudah cukup,” ujar Faisal yang juga seorang jurnalis di desk politik dan hukum ini.  

Proses hukum terhadap pelaku teror penting untuk memutus mata rantai kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis. Hal ini mengingat kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis terus meningkat.

"Kekerasan dan intimidasi terhadap wartawan harus dihentikan. Jangan sampai ada lagi teror menimpa jurnalis," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya