Berita

Upacara pelepasan tiga jenazah anggota polisi korban penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung/RMOLLampung

Hukum

Kasus Judi Sabung Ayam, GNK Ingatkan Kapendam Jangan Offside

SABTU, 22 MARET 2025 | 18:32 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Dugaan ada setoran praktik judi sabung ayam di balik kasus penembakan tiga anggota polisi di Lampung mendapat sorotan dari Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK).

Inisiator GNK, Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyebut, statement yang disampaikan Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar itu tidak etis di tengah proses penyelidikan yang masih berjalan secara kolaboratif antara TNI dan Polri.

"Sebaiknya Kapendam jangan offside, jangan melangkah lebih jauh sendiri. Kasusnya kan sedang didalami TNI dan Polri secara kolaboratif," kritik Habib Syakur kepada wartawan, Sabtu, 22 Maret 2025.


Menurutnya, dugaan setoran praktik haram tersebut seharusnya disampaikan secara bersamaan antara TNI dan Polri. Hal ini penting untuk menghindari informasi yang berat sebelah.

Ia khawatir, pernyataan Kapendam Sriwijaya bisa membuat proses penanganan kasus penembakan yang melibatkan oknum TNI hingga menewaskan tiga anggota polisi itu menjadi bias dan kabur.

"Panglima (TNI) perlu turun tangan biar hubungan TNI-Polri tidak meruncing. Karena prosesnya kolaboratif, maka penjelasannya pun harus kolaboratif, jangan main seruduk sendiri, tidak baik dalam komunikasi publik," tegasnya.

Dalam kasus penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, tiga anggota Polsek Negara Batin, Way Kanan, Lampung meninggal dunia. Mereka adalah Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto; Bripka Petrus Apriyanto; dan Bripda M Ghalib Surya Ganta.

Ketiganya ditembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Leter S, Register 44, Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin, 17 Maret 2025.

Dua oknum anggota TNI diduga terlibat, yakni Kopka Basar dan Peltu Lubis. Dua oknum TNI ini kini masih berstatus saksi, sementara satu orang sipil ditetapkan sebagai tersangka atas nama Zulkarnaen.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya