Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China Eksekusi Empat Warga Kanada, Perang Dingin Baru Dimulai

SABTU, 22 MARET 2025 | 12:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ketegangan antara China dan Kanada kembali meningkat setelah serangkaian peristiwa baru-baru ini, termasuk eksekusi warga Kanada oleh China dan penerapan tarif perdagangan baru.

Dalam beberapa hari terakhir, China dilaporkan telah mengeksekusi empat warga negara Kanada atas tuduhan terkait narkoba. 

Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengutuk keras tindakan tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah akan terus mengupayakan keringanan hukuman bagi warga Kanada lainnya yang menghadapi situasi serupa. 


"Kami sangat mengutuk eksekusi ini," kata Joly, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu 22 Maret 2025.

China menang dikenal memiliki kebijakan keras terhadap kejahatan narkoba dan sering menjatuhkan hukuman mati bagi pelanggarnya. Namun, eksekusi terhadap warga negara asing jarang terjadi dan biasanya memicu ketegangan diplomatik. 

Selain itu, China juga mengumumkan penerapan tarif baru terhadap produk pertanian dan makanan asal Kanada senilai lebih dari 2,6 miliar Dolar AS. Langkah ini merupakan balasan atas tarif yang diberlakukan oleh Kanada pada Oktober sebelumnya. 

China juga akan mengenakan tarif 100 persen untuk impor minyak biji rapa, bungkil, dan kacang polong dari Kanada, serta tarif 25% untuk produk perikanan dan daging babi. 

Kebijakan tarif ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada sektor pertanian dan perikanan Kanada, mengingat China adalah salah satu pasar utama bagi produk-produk tersebut. 

Rusaknya hubungan kedua negara juga terkait ketegangan di wilayah Selat Taiwan. Pada Februari lalu, fregat angkatan laut Kanada melintasi Selat Taiwan, yang memicu respons dari militer China. China menuduh Kanada sengaja menciptakan kebingungan dan merusak perdamaian serta stabilitas di wilayah tersebut. 

Hubungan antara China dan Kanada telah tegang sejak penahanan eksekutif Huawei, Meng Wanzhou, di Kanada pada 2018, yang diikuti oleh penahanan dua warga Kanada di China atas tuduhan spionase.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya