Berita

Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, KH Maman Imanulhaq/Istimewa

Politik

DIY Akan Diusulkan jadi Laboratorium Bencana

JUMAT, 21 MARET 2025 | 14:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan diusulkan untuk menjadi Laboratorium Bencana di Indonesia. 

Hal ini bukan tanpa alasan kuat. Yogyakarta yang punya sejarah panjang menghadapi berbagai bencana seperti gempa bumi, letusan Gunung Merapi, dan banjir lahar dingin, adalah contoh ketahanan dan mitigasi bencana yang patut dikembangkan secara nasional.

Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian mendalam soal DIY yang bakal diusulkan sebagai salah satu daerah laboratorium bencana. 


Menurut Legislator Fraksi PKB ini, DIY memiliki infrastruktur riset yang memadai, komunitas akademik yang kuat, serta masyarakat yang memiliki kearifan lokal dalam menghadapi bencana. 

Dengan menjadikan DI Yogyakarta sebagai laboratorium bencana, diharapkan akan lahir kebijakan berbasis penelitian yang lebih efektif dalam penanggulangan dan mitigasi bencana, baik di tingkat regional maupun nasional.

"Mitigasi bencana tidak hanya soal infrastruktur dan teknologi, tetapi juga membangun kesadaran dan kesiapsiagaan berbasis kearifan lokal serta gotong royong masyarakat," ujar Maman dalam keterangan resminya, Jumat 21 April 2025.

Menurut Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB ini, DIY merupakan daerah dengan pengalaman panjang dalam menghadapi bencana, sehingga dapat menjadi pusat riset dan pembelajaran bagi daerah lain di Indonesia.

Selain itu, PKB juga mendorong sinergi antara pemerintah, akademisi, organisasi masyarakat, dan sektor swasta untuk membangun pusat data bencana yang lebih akurat serta meningkatkan edukasi kebencanaan bagi masyarakat luas. 

"Kami ingin membangun sistem yang lebih baik dalam mitigasi bencana, termasuk dengan melibatkan pesantren dan tokoh agama untuk memberikan edukasi kebencanaan berbasis nilai-nilai keagamaan. Dengan demikian, konsep ini bukan hanya sebagai respons terhadap kondisi geografis Indonesia," papar Maman.

Maman juga mengusulkan agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lebih dilibatkan dalam proses perizinan bangunan di wilayah rawan bencana. Dengan demikian, setiap rencana mendirikan bangunan harus mempertimbangkan aspek mitigasi risiko, termasuk desain bangunan yang tahan gempa dan sistem drainase yang lebih baik untuk mencegah banjir.

"Peran BNPB dalam perizinan bangunan di wilayah rawan bencana sangat penting agar setiap konstruksi memenuhi standar keamanan yang telah ditetapkan. Kita tidak boleh hanya berpikir tentang pembangunan fisik, tetapi juga harus memastikan keselamatan masyarakat dalam jangka panjang," tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya