Berita

Ilustrasi.Net

Politik

Pasar Butuh Kebijakan Ekonomi, Bukan Manuver Politik

SELASA, 18 MARET 2025 | 16:20 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pasar modal Indonesia tengah menghadapi tekanan serius. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot pada Selasa 18 Maret 2025.

Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai pelemahan IHSG bukan sekadar fenomena pasar biasa, melainkan sinyal jelas bahwa pelaku ekonomi kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah.

"Pasar saham anjlok itu tanda pasar nggak punya trust ke pemerintah, maka nggak bisa diselesaikan dengan langkah politik," katanya kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL.


Pria yang akrab disapa Hensat itu melanjutkan, tanda pasar kehilangan gairah sudah terlihat sejak peluncuran Danantara, di mana dua hari setelah itu IHSG langsung merah.

"Jadi menurut saya perlu ada langkah-langkah ekonomi yang konkret dari pemerintah yang bisa membuat trust pasar naik," sambungnya.

Lebih lanjut, Hensat menyinggung isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia menilai Sri Mulyani merupakan sosok yang dipercaya pasar, sehingga isu tersebut semakin memperburuk situasi.

"Solusinya jelas, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan ekonomi konkret, bukan mengirim politisi ke bursa. Mestinya nggak usah datang, langsung saja keluarkan kebijakan yang bisa membuat pasar bergairah lagi," ungkap Hensat.

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu meyakini bahwa pemerintah memiliki para ahli yang mampu merumuskan kebijakan ekonomi yang tepat.

"Dan yang terpenting adalah pesan komunikasi kepada para pelaku pasar harus bagus," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya