Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Kerugian Negara Capai Rp2,9 Miliar Akibat 300 Ribu Ton Beras Impor Berkutu

SENIN, 17 MARET 2025 | 16:51 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Negara berpotensi mengalami kerugian hingga Rp2,9 miliar akibat adanya 300 ribu ton beras berkutu. Beras-beras itu adalah sisa impor tahun 2024 yang mengalami penurunan kualitas. 

Pengamat pertanian dari Center of Reform on Economic (Core), Eliza Mardian, mengungkapkan bahwa kerugian tersebut berkisar antara Rp2,5 miliar hingga Rp2,9 miliar.

"Range kerugiannya itu sekitar Rp2,5 milyar - 2,9 milyar dengan estimasi harga per kilogram beras impor yang sudah tiba di Indonesia sekitar Rp8.600 - Rp9.700-an," kata Eliza  kepada RMOL pada Senin 17 Maret 2025.


Eliza menilai, penyebab utama masalah ini akibat lemahnya tata kelola pemerintah. Kebijakan impor beras, menurut Eliza, merupakan keputusan kolektif yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait yang bertanggung jawab atas pengelolaan cadangan pangan nasional.

Selain itu manajemen gudang yang tidak optimal serta kelebihan impor turut memperburuk situasi, sehingga beras yang disimpan dalam waktu lama mengalami penurunan kualitas.

"Kurang baiknya dari sisi perencanaan, kurangnya transparansi data, manajemen gudang juga yang kurang baik, ditambah kita kelebihan impor sehingga kasus penurunan kualitas beras ini terjadi lagi dan merugikan negara," kata Eliza.

Menurutnya, pihak seperti Bulog dan kementerian atau lembaga terkait lainnya sudah memiliki SOP untuk penyimpanan beras. Jika cadangan tersebut belum terserap, maka seharusnya pihak tersebut melapor agar cadangan beras tidak menumpuk, dan merugikan negara.

"Sebetulnya kan sudah ada SOP berapa lama beras bisa disimpan, ketika masih belum juga disalurkan ini harus buru-buru lapor agar didahulukan untuk penyaluran," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya