Berita

Ketua Kompartemen Advokasi dan Kelembagaan Persaudaraan Tani dan Nelayan Indonesia (Petani), Tunjung Utomo/Ist

Politik

Masyarakat Diminta Tidak Apriori Terhadap Revisi UU TNI

SENIN, 17 MARET 2025 | 13:58 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Seluruh elemen masyarakat diminta untuk tidak bersikap apriori terhadap rencana revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). 

Hal itu disampaikan Ketua Kompartemen Advokasi dan Kelembagaan Persaudaraan Tani dan Nelayan Indonesia (Petani), Tunjung Utomo kepada wartawan, Senin, 17 Maret 2025.

Menurutnya, TNI telah membuktikan peran signifikan dalam pembangunan nasional, termasuk dalam mendukung ketahanan pangan serta membantu masyarakat di sektor pertanian dan nelayan.


“Sebagai masyarakat tani dan nelayan, kami telah merasakan langsung kehadiran dan kontribusi TNI di lapangan. Mereka tidak hanya berperan dalam menjaga kedaulatan negara, tetapi juga aktif membantu kami dalam membangun infrastruktur irigasi, suplai air, dan kebutuhan dasar lainnya. Ini adalah bukti nyata pengabdian TNI kepada rakyat,” ujar Tunjung.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa TNI telah berperan sebagai garda terdepan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. 

"Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang selama ini berjalan, menjadi salah satu bukti nyata bagaimana TNI membantu masyarakat desa, termasuk petani dan nelayan, dalam membangun infrastruktur dasar seperti jalan tani, jembatan, dan irigasi. Program ini dinilai sangat berdampak dalam memperlancar distribusi hasil pertanian dan perikanan," jelasnya. 

Selain itu, TNI juga sering terlibat dalam program-program pemberdayaan masyarakat, seperti pendampingan dalam budidaya pertanian dan perikanan, hingga memberikan edukasi terkait pengelolaan hasil panen. 

"Kehadiran TNI dalam membantu masyarakat kecil bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata dari pengabdian yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” ungkap dia. 

Selain itu, masih kata Tunjung, dalam situasi darurat seperti kekeringan, TNI juga turun langsung membantu suplai air bersih untuk masyarakat pedesaan. 

“Ketika terjadi musim kemarau yang panjang, TNI sering membantu pengadaan air bersih bagi masyarakat. Bapak-bapak TNI bahkan turut bergotong royong membangun sumur dan saluran air yang sangat vital bagi kebutuhan rumah tangga masyarakat kecil,” tambahnya.

Tunjung menilai bahwa revisi UU TNI hendaknya dipahami sebagai upaya memperkuat profesionalisme dan peran TNI dalam pengabdian kepada bangsa dan negara. 

"Revisi ini akan semakin menegaskan fungsi TNI sebagai institusi yang adaptif dalam menjawab tantangan zaman, termasuk dalam menghadapi isu-isu non-militer seperti ketahanan pangan dan pembangunan desa," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya