Berita

Patung Liberty/Net

Dunia

Politisi Eropa Desak AS Kembalikan Patung Liberty ke Prancis

SENIN, 17 MARET 2025 | 09:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Raphael Glucksmann, baru-baru ini mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mengembalikan Patung Liberty. Ia menilai bahwa kebijakan Presiden AS, Donald Trump, saat ini tidak sejalan dengan nilai-nilai kebebasan yang diwakili oleh patung tersebut. 

Patung Liberty, yang dirancang oleh pematung Prancis Frederic Auguste Bartholdi dan dibangun oleh Gustave Eiffel, dihadiahkan oleh rakyat Prancis kepada AS pada tahun 1886 untuk memperingati seratus tahun kemerdekaan Amerika.

Sejak saat itu, patung setinggi 46 meter ini berdiri di Pelabuhan New York sebagai simbol kebebasan dan harapan bagi jutaan imigran yang mencari kehidupan lebih baik di AS. 


Dalam pidato pada kongres partainya, Place Publique, Glucksmann mengkritik kebijakan Trump yang dianggapnya berpihak pada rezim tirani dan tidak mendukung kebebasan ilmiah. 

"Kami akan katakan kepada rakyat Amerika yang memilih berpihak pada para tiran, kepada rakyat Amerika yang memecat para peneliti karena menuntut kebebasan ilmiah: Kembalikan Patung Liberty," katanya kepada kerumunan yang bersorak, seperti dikutip dari RT, Senin 17 Maret 2025.

Sejak menjabat pada Januari, Trump telah melakukan upaya keras untuk merombak badan-badan pemerintah AS dalam upaya untuk menghilangkan pemborosan pengeluaran negara. 
Selain meluncurkan tindakan keras terhadap imigrasi ilegal dan memblokir inisiatif bantuan asing yang tidak sejalan dengan kebijakannya "America first" , perintah eksekutif Trump juga menargetkan hibah federal untuk penelitian iklim dan studi gender.
Glucksmann dalam pidatonya menyinggung pemecatan peneliti yang menuntut kebebasan akademik dan penarikan dukungan AS terhadap upaya perang di Ukraina. Ia menegaskan bahwa jika AS terus mengambil langkah tersebut, Prancis siap menerima para peneliti yang terdampak. 

"Hal kedua yang akan kami katakan kepada rakyat Amerika adalah: Jika kalian ingin memecat peneliti terbaik kalian, jika kalian ingin memecat semua orang yang, melalui kebebasan mereka, rasa inovasi mereka, dan selera mereka terhadap keraguan dan penelitian, telah menjadikan negara kalian sebagai kekuatan terdepan di dunia, maka kami akan menyambut mereka," kata Glucksmann.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya