Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan jajaran mempublikasi laporan realisasi APBN 2025 (Tangkapan layar)

Bisnis

Defisit Anggaran di Awal Tahun Bukan Pertanda Baik

MINGGU, 16 MARET 2025 | 21:13 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Realisasi pendapatan negara yang hancur lebur yang membuat defisit anggaran di dua bulan pertama 2025 bukan pertanda baik. Kondisi serupa tidak terjadi untuk periode yang sama tiga tahun berturut-turut yang justru mengalami surplus.

"Hanya defisit pada saat pandemi 2020 dan 2021. Dengan kata lain, kondisi defisit pada saat baru dua bulan (awal tahun 2025) jelas bukan pertanda baik bagi kondisi fiskal," kata pakar ekonomi dari The Bright Institute Profesor Awalil Rizky dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Minggu, 16 Maret 2025.

Ia mengurai defisit anggaran selama dua bulan terakhir terutama disebabkan pendapatan negara yang turun 20,85 persen dibanding capaian tahun lalu, atau hanya 10,50 persen dari target APBN 2025.


Karena itu, Prof Awalil Rizky menyampaikan peringatan kepada pemerintah agar defisit anggaran tidak melebar perlu adanya efisiensi anggaran.

"Ini menjadi peringatan kondisi setahunnya akan cukup berat. Dengan demikian, upaya mencegah defisit tidak melebar akan lebih mengandalkan pengendalian belanja," katanya.

Realisasi pendapatan negara jeblok disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dia melaporkan pendapatan negara hingga akhir Februari 2025 mencapai Rp316,9 triliun. Khusus pajak realisasinya sebesar Rp187,8 triliun.

"Penerimaan pajak Rp187,8 triliun atau 8,6% dari target," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Kamis, 13 Maret 2025.

Pendapatan negara hingga Februari terkontraksi hingga 21,48%, jauh lebih besar dibandingkan tahun lau yang hanya 4,52%. Kontraksi terbesar ada di penerimaan pajak. Data Kemenkeu menunjukkan penerimaan pajak hingga Februari 2025 terkontraksi 30%. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya terkontraksi 3,93%.

Penerimaan kepabeanan dan cukai masih tumbuh 2,14%. Kemudian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hanya Rp 76,4 triliun atau hanya anjlok 4,15%.

Sementara itu, belanja negara dalam dua bulan pertama adalah Rp348,1 triliun atau 9,6% dari target APBN. Pemerintah pusat menghabiskan Rp211,5 triliun dan transfer daerah Rp136,6 triliun.

"Defisit APBN hingga akhir Februari Rp31,2 triliun, masih dalam target design APBN 2,53% PDB," ungkap Srimul.

Populer

Beri Alasan Baru untuk Usulan Pergantian Wapres, Refly Harun: Yang Paling Jelas Fufufafa

Jumat, 25 April 2025 | 05:15

Jokowi Kini Disebut Lulusan Fakultas Kedokteran UGM

Kamis, 17 April 2025 | 08:48

Walikota Surabaya Akan Cabut Izin Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan

Sabtu, 19 April 2025 | 01:32

Jokowi Lakukan Serangan Balik di Tengah Polemik Ijazah

Minggu, 20 April 2025 | 07:52

Pemberi Utang Terbesar ke RI Kompak Turunkan Pinjaman

Sabtu, 19 April 2025 | 08:57

China Runtuhkan Boeing, IHSG-Rupiah Kompak Jatuh

Kamis, 17 April 2025 | 00:47

Purnawirawan TNI Tuntut Gibran Mundur, Begini Respons Ketua MPR

Jumat, 25 April 2025 | 19:11

UPDATE

Presiden Irlandia Serang Netanyahu di Pemakaman Paus Fransiskus

Minggu, 27 April 2025 | 13:32

Perkuat Diplomasi, Berantas Illegal Fishing Tak Cukup dengan Patroli

Minggu, 27 April 2025 | 13:26

Ledakan Tangki Kimia Iran Tewaskan 18 Orang dan Lukai 800 Lainnya

Minggu, 27 April 2025 | 13:10

Putusan Tak Dilaksanakan, Bupati Banggai Diadukan ke Presiden Prabowo

Minggu, 27 April 2025 | 12:47

Vivid Seats Ketahuan Jual Tiket Piala Dunia 2026 Ilegal Seharga Rp800 Juta

Minggu, 27 April 2025 | 12:32

Usul Pemakzulan Wapres Gibran Bukan Hal Terlarang

Minggu, 27 April 2025 | 12:25

Konklaf Siap Dimulai Usai Pemakaman Paus Fransiskus

Minggu, 27 April 2025 | 11:38

Ormas Perlu Dibina, Premanisme Harus Dihukum

Minggu, 27 April 2025 | 11:11

KPK Pelajari Panggil Sosok "Ibu" di Kasus Harun Masiku

Minggu, 27 April 2025 | 10:25

Trump Tuntut Kapal AS Gratis Melintas Kanal Panama dan Suez

Minggu, 27 April 2025 | 10:12

Selengkapnya