Berita

Mercedes-Benz/Foto: Mercedes-Benz

Otomotif

Mercedes-Benz Pilih Sensor Buatan China untuk Produksi Mobil Pintar

SABTU, 15 MARET 2025 | 12:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mercedes-Benz, produsen mobil mewah asal Jerman, telah memutuskan untuk mengembangkan mobil pintar untuk pasar global dengan menggunakan sensor LiDAR (Light Detection and Ranging) buatan perusahaan China, Hesai. 

Keputusan ini menandai pertama kalinya produsen mobil asing mengadopsi teknologi LiDAR buatan China untuk model yang dijual di luar China. 

Sumber yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Mercedes-Benz telah mempertimbangkan keputusan ini selama berbulan-bulan, dengan mempertimbangkan risiko hukum dan geopolitik. 


"Akhirnya, perusahaan memilih Hesai, produsen LiDAR terbesar di China, karena alasan biaya yang lebih rendah dan kemampuan produksi massal," kata sumber tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 15 Maret 2025.

LiDAR menggunakan laser untuk menghasilkan gambar tiga dimensi dari lingkungan sekitar kendaraan, membantu navigasi dan penghindaran rintangan. Sensor ini menjadi komponen penting dalam banyak sistem mengemudi otonom yang sedang dikembangkan oleh produsen mobil. 

Hesai Group berencana untuk memangkas harga produk LiDAR utamanya hingga setengahnya tahun depan, menjadikannya lebih terjangkau untuk mobil listrik, termasuk model yang lebih terjangkau. CEO Hesai, David Li, menyatakan bahwa penurunan harga ini akan meningkatkan adopsi teknologi LiDAR, bahkan untuk mobil listrik dengan harga di bawah 150.000 Yuan (sekitar Rp313 juta). 

Selain Mercedes-Benz, beberapa produsen mobil lain juga telah mengadopsi teknologi LiDAR. Misalnya, Audi A8 generasi keempat yang dirilis pada 2017 menggunakan sistem LiDAR buatan Valeo untuk mendukung fungsi Traffic Jam Pilot. Volvo EX90, SUV listrik yang dirilis pada 2022, juga dilengkapi dengan LiDAR untuk mendukung fitur keselamatan canggih. 

Permintaan untuk teknologi LiDAR diperkirakan akan terus meningkat. Counterpoint Research memperkirakan bahwa permintaan LiDAR di industri otomotif akan melampaui 100 juta unit pada tahun 2030, didorong oleh peningkatan adopsi sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut (ADAS) dan pengemudian otonom. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya