Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani/Net

Bisnis

Sri Mulyani Beberkan Dampak Pelemahan Harga Minyak terhadap APBN

KAMIS, 13 MARET 2025 | 15:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Melemahnya harga minyak dunia yang disebabkan melambatnya perekonomian negara maju, bakal berdampak pada APBN Indonesia.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBNKita, Kamis 13 Maret 2025.

Pada akhir 2024 harga minyak global mencapai 71,6 Dolar AS per barel dengan year to date mencapai 78,1 Dolar AS. 

Menurutnya, harga minyak telah mengalami disrupsi yang begitu besar di level global akibat kecenderungan melemahnya ekonomi-ekonomi negara maju. 

"Untuk 2025 ini, end of period-nya harga minyak di 74,3 Dolar AS, year to date 75,6 Dolar AS per barel. Ini adalah harga yang kalau kita lihat dibandingkan asumsi APBN yang kebetulan untuk 2024 dan 2025 menggunakan asumsi harga minyak yang sama yaitu 82 Dolar AS per barel, ini lebih rendah. Tentu akan mempengaruhi beberapa bagian dari APBN kita. Entah untuk belanja dan juga dari penerimaan kita baik penerimaan pajak maupun penerimaan negara bukan pajak," terang Sri Mulyani.

Lifting minyak Indonesia sementara ini lebih rendah dari asumsi APBN . 

Sri Mulyani menegaskan, pihak terus memantau dan memperhitungkan terkait deviasi yang cukup besar dari asumsi. 

"Lifting minyak kita tahun lalu tercapai 579.700 barel per hari. Lebih rendah dari asumsi APBN yang 635 ribu barel per hari," lanjut Sri Mulyani. 

Hingga Februari realisasi dari lifting minyak baru mencapai 551.700 barel per hari. Padahal, APBN 2025 sudah menurunkan asumsi lifting minyak dari 635 ke 605 ribu. 

Beberapa waktu lalu beberapa pengamat ekonomi telah mewanti-wanti agar pemerintah mewaspadai penurunan harga minyak dunia. 

Penurunan harga minyak dunia akan mempengaruhi Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN). Minyak masih menjadi komoditas utama yang diandalkan Indonesia sehingga naik turunnya harga minyak dunia akan mempengaruhi ekspor minyak dan gas (migas).

Populer

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

TNI dan Satgas PKH Garda Terdepan Tegakkan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:30

Rumah Ridwan Kamil Digeledah Pertama di Kasus bank bjb, Ini Sebabnya

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:24

Kelakar Prabowo Soal Jaksa Agung yang Absen di Bukber Rektor

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:15

KPK Sita Deposito Hingga Bangunan di Kasus Korupsi bank bjb

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:51

Legislator PDIP Usul Pembentukan Kamar Khusus Pajak di MA

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:35

Terus Bertumbuh, Ketua Komisi VI Apresiasi Kinerja Antam

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:09

Hormati KPK, bank bjb Pastikan Kegiatan Bisnis Tetap Jalan

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:08

Pejabat bank bjb dan Agensi Sepakat Markup Iklan, Begini Modusnya

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:07

Sri Mulyani: Penurunan Penerimaan Pajak Tak Perlu Didramatisasi

Kamis, 13 Maret 2025 | 17:58

Perdana Prabowo Undang Rektor Seluruh Indonesia ke Istana

Kamis, 13 Maret 2025 | 17:54

Selengkapnya