Berita

Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono/Ist

Nusantara

Ibas Dorong Insentif Pajak Fiskal hingga Hibah Literasi

Apresiasi Karya Tulis Masih Lemah
KAMIS, 13 MARET 2025 | 10:27 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Era sekarang tidak mudah menjadi penulis karena banyak tantangan dan kendala yang dihadapi, mulai dari plagiarisme hingga royalti.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam audiensi dengan penulis perempuan muda Indonesia dengan topik “Ibu Punya Mimpi, Perempuan Berkisah: Penulis Indonesia Mendunia Tak Terbatas” di Gedung MPR RI, pada Rabu 12 Maret 2025.

"Apalagi di era digital saat ini. Pertama, rendahnya tingkat literasi Indonesia. Menurut peringkat UNESCO tahun 2021, Indonesia berada di peringkat 100 dari 208 negara,” kata Ibas dikutip Kamis 13 Maret 2025.

Ibas turut menyoroti isu plagiarisme, royalti, hingga hibah literasi dan ketersedian ragam buku bacaan. 

“Ini menunjukan kurangnya minat baca yang berdampak pada lemahnya apresiasi karya tulis. Tidak hanya berbicara yang ada di Jakarta dan di kota-kota besar, tetapi di seluruh pelosok Tanah Air,” kata Ibas. 

Tak hanya itu, menurut Ibas, teknologi yang dapat mempermudah akses namun juga bisa menjadi distraksi digital media sosisal, terkadang menjadi penghambat fokus menulis dan membaca. 

Belum lagi kendala lainnya, yaitu plagiarisme yang merugikan. 

“Plagiarisme, pembajakan buku masih cukup marak. Merugikan penulis yang bergantung pada royalti. Hak cipta kerap diabaikan dan mengancam kesejahteraan para penulis," kata Ibas.

Akibatnya, lanjut Ibas, penulis pemula akan kesulitan mengembangkan keahliannya dalam menulis.

“Jadi tidak hanya di dunia musik, tapi di dunia cipta karya buku ini juga masih perlu kita dengar, kita carikan solusi terbaiknya, dan kita pikirkan bagaimana yang menguntungkan untuk semua pihak,” kata Ibas. 

Ibas kemudian memaparkan UU 28 Tahun 2014 yang memberikan kepastian hukum. Termasuk insetif pajak final 0,5 persen untuk penghasilan di bawah Rp500 juta per tahun. 

“Kalau pajaknya terlalu tinggi, terlalu mahal, membuat motivasi dari para penulis itu terdegradasi (menurun),” kata Ibas.





Populer

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

CASN jadi Korban Ketidakpastian Menteri PANRB

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:33

Sore Ini Prabowo Gelar Diskusi Panel Bareng Pimpinan Perguruan Tinggi

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:28

Pasar Masih Tegang, Yen dan Euro Tertekan oleh Dolar AS

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:21

Hendrik PH, Teman Seangkatan Teddy Masih Berpangkat Kapten

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:14

Emas Spot Berkilau di Tengah Ketidakpastian Tarif

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:07

Kegiatan di Vihara Kencana Langgar SKB Dua Menteri dan Perda Tibum

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:56

Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi Sama-sama Terima Hibah Rp8 Miliar

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:28

Febri Diansyah Harus Jaga Etika saat Bela Hasto

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:10

Kapolri Mutasi 1.255 Pati-Pamen, 10 Polwan Jabat Kapolres

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:59

10 Kapolda Diganti, Siapa Saja?

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:47

Selengkapnya